Cerita di Balik Pertemuan PKS dan Jokowi di Istana

Cerita di Balik Pertemuan PKS dan Jokowi di Istana

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Selasa, 22 Des 2015 10:20 WIB
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho
Jakarta - Sebanyak 6 elite PKS mendatangi Istana Merdeka untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Kunjungan ini bisa dibilang menarik, karena PKS tergabung dalam KMP yang merupakan oposisi pemerintah.

Para elite PKS tiba di Istana pukul 16.45 WIB, Senin (21/12/2015). Mereka masuk ke ruang tunggu tamu Presiden dan disambut oleh Seskab Pramono Anung. Tampak Presiden PKS Sohibul Iman berbincang dengan Pramono.

Setelah itu pukul 17.00 WIB para elite PKS menuju Istana Merdeka untuk bertemu Jokowi. Mereka pun berbincang-bincang berbagai hal secara tertutup selama 30 menit. Kemudian para elite PKS tampak diantar Presiden Jokowi sampai pintu depan Istana Merdeka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa inisiator pertemuan?

"Jadi pada waktu kami mau Munas bulan September sebetulnya Pak Presiden berkeinginan hadir di munas PKS dan kami sudah usaha arrange itu dan beliau ternyata harus ke Timur Tengah sehingga beliau batal ke Munas PKS," ujar Sohibul Iman usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Sejak itu PKS terus mengundang Jokowi di acaranya, termasuk saat Mukernas. Tetapi memang belum bisa hadir karena padatnya jadwal.

"Setelah itu saya komunikasi terus dengan Seskab dan ketemulah waktu saat ini. Jadi Pak Presiden ada waktu silaturahim dengan kami," kata Sohibul.

Tetapi kemudian Sohibul langsung menegaskan tetap berada di KMP. Hubungan PKS dengan pemerintah disebut sebagai oposisi loyal, berseberangan dengan pemerintah tetapi saling melengkapi.

"Apakah kami dukung pemerintah? Jelas kalau pemerintah punya program baik ya kami dukung. Karena kita beda posisi makanya bisa saling melengkapi," kata Sohibul.

Akankah PKS mengikuti jejak PAN yang akhirnya bergabung mendukung pemerintah?

"Tiap partai punya kebijakan masing-masing. Kami ikuti kebijakan partai kami sendiri, di luar pemerintahan," jawab Sohibul.

Rupanya PKS tak berkoordinasi dengan KMP untuk bertemu Jokowi. Menurut Sohibul, ini merupakan kebijakan partai sehingga tak perlu koordinasi apalagi minta izin KMP.

"Tapi pasti nanti saya akan beri tahu KMP. Tanpa dibilang pun sudah tahu dari media-media," kata mantan Wakil Ketua DPR tersebut.
Β Β  Β 

(bpn/erd)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads