Dari kisah heboh Ponari, ada sisi lain yang terungkap. Ternyata Ponari tak lulus SD, dan akhirnya ikut ujian paket A. Kesibukan menjadi dukun saat itu membuat bocah pemalu itu gagal saat ujian SD.
"Tahun kemarin ikut ujian di program paket A alhamdulillah lulus," jelas Mukaromah, ibunda Ponari yang ditemui di rumahnya di Jombang, Selasa (15/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang melanjutkan lagi ke sekolah Tsanawiyah (sekolah Islam setingkat SMP). Baru kelas satu," tuturnya.
Praktik dukun cilik Ponari ini memang sempat ditutup polisi pada Maret 2009. Itu menyusul tewasnya seorang pengunjung akibat berdesak-desakan. Sejumlah pihak saat itu meminta agar praktik Ponari ditutup. Salah satunya adalah Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi yang menilai praktik itu merampas hak Ponari sebagai anak. Namun, sampai bertahun-tahun kemudian, praktik batu Ponari tetap buka. Seiring berjalannya waktu, Ponari mulai ditinggalkan masyarakat. Kabarnya karena banyak masyarakat yang merasa tak ada hasil berobat ke Ponari. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini