Novanto Sebut Presiden Jokowi Koppig Alias Keras Kepala

Transkrip Rekaman Setya Novanto

Novanto Sebut Presiden Jokowi Koppig Alias Keras Kepala

M Iqbal - detikNews
Rabu, 02 Des 2015 20:24 WIB
Foto: Edi Wahyono
Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto menyebut Presiden Joko Widodo sebagai orang yang koppig alias keras kepala (Koppig dalam bahasa belanda dilafalkan dengan kopeh artinya keras kepala). Sikap keras kepala Jokowi itu, kata Novanto, bisa merugikan semua masyarakat.

Hal itu terungkap dalam rekaman percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Riza Chalid.Β  Rekaman itu hari ini, Rabu (2/12/2015) diperdengarkan dalam sidang MKD di gedung DPR/MPR.

Sikap keras kepala Jokowi, kata Novanto, salah satunya terlihat dalam memutuskan persoalan yang melanda PSSI.Β  Begini potongan transkrip rekaman percakapan antara Setya Novanto, Riza Chalid dan Maroef Sjamsoedin. Di bagian ini Novanto menyebut Presiden Jokowi sebagai orang yang keras kepala dan tak mau mendengar pendapat orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inisial MS untuk Maroef Sjamsoeddin, MR untuk Muhammad Riza Chalid dan SN untuk Setya Novanto.

SN: Pengalaman saya ya Pak. Presiden ini agak koppig (kopeh, bahasa belanda) tapi bisa merugikan semua. Contoh yang paling gampang itu PSSI. Apa susahnya ini ya, saya bicara. Saya harus bicara Freeport itu saya bicara dulu PSSI. Saya bilang, Pak Presiden pengalaman saya zaman SBY, SBY turun tangan. TVOne yang sudah menyiarkan liga dan lakunya bukan main, terpaksa harus dihentikan karena sudah teriak-teriak, ini menyangkut sponsor, pengangguran mereka, menyangkut macem-macem. Jadi bisa menurunkan juga kredibilitas isu-isu presiden. Presiden, Pak Ketua khusus PSSI saya tidak ada apa, apa tidak ikut campur dengan pihak mereka. Supaya Indonesia itu bangkit. Saya bilang, ada peraturan FIFA mengharuskan. Kalau saya yang kurang menguasai, Ketua MA menyampaikan hukum-hukumnya. Disampaikan pak, hukum-hukumnya. Kalau sudah bilang enggak, ya enggak, susah kita. Tetap saja. Kita dikte saja. Gitu Pak. Koppignya dia buat bahaya kita. Kedua, Ketua MA sampai merasani sama saya enggak berkenan sama presiden. Wah gak cocoklah.

MS: Chemistry enggak nyambung

SN: Enggak nyambung Pak. Ketemu dua kali di tempatnya Menteri PAN, waktu pelantikan ngobrol itu lagi. Ketemu lagi. Enggaak. Ini harus kita rekayasa pak.

MS: Pengalaman ini ya Pak

SN: Kadang-kadang dia kalau egonya ketinggian, ngerusak Pak. Ngono Pak. Makanya pengalaman-pengalaman saya sama dia, begitu dia makin dihantam makin kenceng dia. Nekat Pak. Waah

(bal/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads