Dilansir dari BBC, Selasa (10/11/2015), Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut pernyataan Maud de Boer-Buquicchio sangat tak pantas.
Tapi de Boer seorang ahli hukum Belanda yang bertugas di PBB sebagai peneliti prostitusi anak, menegaskan dirinya telah meneliti fenomena tersebut dari sumber-sumber yang terpercaya.
Gadis-gadis yang berkencan dengan pria ditawarkan sejumlah uang dan hadiah sebagai tanda persahabatan. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sejak tahun lalu memperingatkan bahwa praktek yang dikenal dengan nama 'enjo kosai' dalam bahasa Jepang, terus memberikan fasilitas prostitusi terhadap anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Jepang kemudian meminta PBB untuk memberikan sumber statistik tersebut. Atas permintaan tersebut, de Boer-Buquicchio mengeluarkan klarifikasi yang mengatakan bahwa dia tidak menerima statistik yang resmi di lingkup kencan.
"Banyak lawan bicara saya mengatakan tren ini mengkhawatirkan namun menguntungkan. Dalam konferensi pers, saya juga menyampaikan, fenomena ini harus segera ditangani," tuturnya. (yds/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini