"Saya pertama kali bertemu Bang Buyung waktu dia jadi Direktur LBH di Jakarta. Saya jadi mahasiswa peneliti di sana. Seorang bule datang tidak tahu apa-apa tentang sistem di Indonesia, seperti jatuh dari langit," kenang Tim Lindsey.
Hal itu dikatakan Tim kala berbincang dengan detikcom yang ke Australia atas undangan Australia Plus ABC International, di Hotel Intercontinental, Adelaide, South Australia, Jumat (25/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak tahun 1980-90an, dia menjadi pembimbing dan mentor saya. Saya sendiri tak akan berkarier sebagai akademisi di bidang hukum Indonesia kalau tanpa bimbingan dari Bang Buyung. So, saya adalah seorang anak buah Bang Buyung," tutur Director Centre for Indonesian Law, Islam and Society The University of Melbourne ini.
Tim menambahkan, Bang Buyung membantu siapa saja tanpa pandang bulu, tua-muda, orang asing atau lokal.
"Jadi saya bilang pada bang Buyung terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingan pada masa itu dan dia bilang 'Oh saya sudah lupa heheheh'," kenang dia.
Buyung, dikenangnya sebagai seorang yang tak punya rasa takut yang ekstrem. Terbukti dengan menjadi direktur LBH pada masa Orba. Buyung juga berjuang seumur hidupnya memperbaiki sistem hukum di Indonesia agar menjadi negara hukum yang ideal.
Atas jasa Buyung, The University of Melbourne mengangkat Buyung sebagai profesor Melbourne Law School 5 tahun lalu. "Sebagai pengakuan bahwa seorang tokoh yang sangat penting bagi reformasi hukum di Indonesia," tuturnya.
Buyung juga sangat aktif memberikan ceramah, kuliah hingga workshop di kampus Tim. Untuk itu, Tim mewakili institusinya menyatakan berduka dan kehilangan sangat dalam.
"Buyung is a real thing, seorang pahlawan reformasi, seumur hidupnya. Banyak orang dibantu, semuanya dikasih bimbingan dari Bang Byung. Kami dari Universitas Melbourne ini mengejutkan sekali bagi kami bahwa kami kehilangan seorang yang sangat dihargai Universitas Melbourne dan is a great lost for us and also for Indonesia," tandas dia.
(nwk/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini