"Seorang napi yang dibon itu muncul di restoran itu tidak bisa ditolerir. Kalau dibon itu instansi yang ngebon yang harus bertanggung jawab memberi pengawalan," kata anggota Komisi III DPR Arsul Sani kepada detikcom, Senin (21/9/2015).
Dalam foto yang beredar, Gayus memang tak tampak dikawal. Mantan pegawai Ditjen Pajak itu duduk semeja dengan dua wanita dan berpose menghadap kamera. Senyum kecil tersungging di wajahnya. Ada juga handphone warna putih terletak di atas meja di dekat Gayus. Meski belum diketahui siapa pemilik handphone itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang ngebon Pengadilan Agama, ya pengadilan harus memberikan pengawalan. Kalau pengadilan tidak memberikan pengawalan, pihak lapas yang harus memikirkan pengawalannya. Harus jelas seperti itu," ujar politikus PPP itu.
"Kalau kemudian tidak ada pengawalan, itu kelalaian, atau terjadi penyimpangan," imbuhnya.
Sementara soal handphone yang ada di dekat Gayus, Arsul tak mempermasalahkan, asal tak ada penyimpangan. Sebab memang tak ada aturan yang mengatur secara detail soal pemakaian handphone seorang napi.
"Soal hape bukan hal yang diatur secara detail, sepanjang tidak ditemukan penyalahgunaan, tidak masalah," ujarnya.
(tor/faj)