Sejauh ini pemerintah Arab masih mengalami kesulitan dalam proses identifikasi. Seperti dilansir Arabnews.com, hingga hari ini, Minggu (13/9/2015) baru beberapa jenazah saja yang berhasil diidentifikasi.
Sementara otoritas Arab Saudi mengalami kesulitan dalam melakukan identifikasi korban, para diplomat dari berbagai negara yang warganya ikut menjadi korban malah jauh lebih cepat melakukan identifikasi. Para diplomat langsung mengirimkan petugasnya ke beberapa rumah sakit tempat korban dilarikan, sehingga proses identifikasi mereka bisa lebih cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses identifikasi korban meninggal di Arab Saudi memang agak berbelit. Semua jenazah korban jatuhnya crane di Masjidil Haram langsung dibawa ke kamar jenazah yang berada di dekat Mina. Setelah itu, wajah para jenazah akan difoto dan kemudian foto-foto tersebut akan dicocokkan oleh para petugas perwakilan beberapa negara yang warganya menjadi korban. Otoritas setempat juga mengidentifikasi barang-barang yang dikenakan para korban saat kejadian terjadi. Saat ini, pemerintah Arab Saudi belum memisahkan jenazah berdasarkan kebangsaan.
Pada hari Sabtu, semua konsulat menyiapkan daftar orang-orang yang masih hilang. Para konsulat menyerahkan data-data jemaah yang pergi ke Masjidil Haram pada hari Jumat namun tak kembali. Pemerintah Arab juga meminta data-data tempat tinggal para jemaah yang datang ke Masjidil Haram saat peristiwa jatuhnya crane. Nantinya, data-data itu akan dicocokkan.
Orang-orang yang tidak berada pada daftar terluka dan yang masih hilang mungkin diduga tewas. Setelah foto-foto korban tewas dirilis, akan lebih mudah untuk mengidentifikasi korban dan kemudian penguburan dapat dilakukan.
Hampir semua jemaah haji mengenakan gelang yang berisi tentang identitas dan tempat tinggal mereka. Hal ini seharusnya bisa mempermudah proses identifikasi.
(Hbb/Hbb)