Ini Penyebab Arab Saudi Lama Identifikasi Korban Musibah Crane

Crane Jatuh di Masjidil Haram

Ini Penyebab Arab Saudi Lama Identifikasi Korban Musibah Crane

Ikhwanul Khabibi - detikNews
Senin, 14 Sep 2015 00:21 WIB
Foto: REUTERS/Directorate of the Saudi Civil Defense/Handout via Reuters
Mekkah - Setelah peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menyebabkan 107 orang meninggal dan 238 luka-luka, pemerintah Arab Saudi kini punya tugas berat. Dalam waktu sesingkat mungkin, otoritas Arab Saudi diharap bisa melakukan identifikasi terhadap korban jatuhnya crane.

Sejauh ini pemerintah Arab masih mengalami kesulitan dalam proses identifikasi. Seperti dilansir Arabnews.com, hingga hari ini, Minggu (13/9/2015) baru beberapa jenazah saja yang berhasil diidentifikasi.

Sementara otoritas Arab Saudi mengalami kesulitan dalam melakukan identifikasi korban, para diplomat dari berbagai negara yang warganya ikut menjadi korban malah jauh lebih cepat melakukan identifikasi. Para diplomat langsung mengirimkan petugasnya ke beberapa rumah sakit tempat korban dilarikan, sehingga proses identifikasi mereka bisa lebih cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di rumah sakit itu, para petugas yang dikirim para diplomat berbincang langsung dengan para korban luka dan mendata korban meninggal. Setelah itu, petugas langsung bisa merilis data korban yang telah teridentifikasi. Negara-negara yang sudah merilis data korban terluka antara lain Pakistan, India, Bangladesh, Indonesia, Iran dan Malaysia.

Proses identifikasi korban meninggal di Arab Saudi memang agak berbelit. Semua jenazah korban jatuhnya crane di Masjidil Haram langsung dibawa ke kamar jenazah yang berada di dekat Mina. Setelah itu, wajah para jenazah akan difoto dan kemudian foto-foto tersebut akan dicocokkan oleh para petugas perwakilan beberapa negara yang warganya menjadi korban. Otoritas setempat juga mengidentifikasi barang-barang yang dikenakan para korban saat kejadian terjadi. Saat ini, pemerintah Arab Saudi belum memisahkan jenazah berdasarkan kebangsaan.

Pada hari Sabtu, semua konsulat menyiapkan daftar orang-orang yang masih hilang. Para konsulat menyerahkan data-data jemaah yang pergi ke Masjidil Haram pada hari Jumat namun tak kembali. Pemerintah Arab juga meminta data-data tempat tinggal para jemaah yang datang ke Masjidil Haram saat peristiwa jatuhnya crane. Nantinya, data-data itu akan dicocokkan.

Orang-orang yang tidak berada pada daftar terluka dan yang masih hilang mungkin diduga tewas. Setelah foto-foto korban tewas dirilis, akan lebih mudah untuk mengidentifikasi korban dan kemudian penguburan dapat dilakukan.

Hampir semua jemaah haji mengenakan gelang yang berisi tentang identitas dan tempat tinggal mereka. Hal ini seharusnya bisa mempermudah proses identifikasi.

(Hbb/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads