Di usianya yang mau menginjak 79 tahun, Sabam Sirait mendapat tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Jokowi. Bukan sembarang penghargaan. Mereka yang mendapat itu dianggap berjasa luar biasa di berbagai bidang. Bahkan jasanya haruslah diakui secara luas di tingkat nasional hingga internasional.
Meski harus datang dengan menggunakan kursi roda, namun semangatnya tetap jelas terpancar saat menerima penghargaan. Sabam berdiri tegap saat namanya dibacakan di antara 46 orang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui usai acara, Sabam mengaku penghargaan ini sejatinya membebankan dirinya. Namun dia siap menerima tanggung jawab ini.
"Ini pekerjaan berat buat yang memberikan atau yang menerima. Yang memberikan tanggung jawab yang diberikan juga tanggung jawab. Kalau kau baca UU-nya dan keputusannya, sangat berat tapi karena kita sudah melaksanakannya dengan baik, hidup kita berusaha untuk hidup dengan jujur dan ingin mengabdi," kata Sabam di Istana Negara, Kamis (13/8/2015).
Bagi Sabam, Jokowi sendiri bukanlah sosok asing. Sejak pemilihan di Wali Kota Solo hingga sukses menjadi orang nomor satu di republik ini, Jokowi terus mendapat dukungan penuh Sabam.
Namun meski mendukung, Sabam tidak kehilangan sikap kritisnya. Sabam meminta supaya Jokowi terus jujur dan bekerja keras. Jika Jokowi lalai dalam bekerja, Sabam siap di barisan terdepan untuk mendemo Jokowi.
"Supaya mereka jujur bekerja dan kerja keras, 1 rupiah pun nggak boleh merampok uang negara. Kalau mereka merampok uang negara, satu rupiah pun, saya akan ikut demo," kata ayah Maruarar Sirait ini.
Dia yakin dengan kerja keras, Indonesia dapat mengejar segala ketertinggalan dari bangsa lain. Sabam juga meminta Jokowi bersikap keras terhadap koruptor. Malah Sabam tidak menolak jika koruptor harus dihukum mati.
"UU kita mengandung aturan hukuman mati masih berlaku. Jadi semua itu harus ditembak mati, di lapangan merdeka kalau perlu. Jadi tidak peduli itu omnya, saudaranya, semua harus jujur mengurus Tanah Air ini," tegasnya.
Saat ini Sabam mengaku kegiatannya hanya diisi dengan menulis buku. Sudah ada tiga buku yang telah selesai ditulis. Dia pun menargetkan dua buku lagi bisa rampung.
"Kerja saya sekarang menulis buku, sudah tiga selesai buku saya, tinggal dua lagi, satu mengenai politik luar negeri dan satu lagi mengenai membangun masa depan Indonesia," tandasnya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini