Cerita 7 Pendaki yang Hilang di Lawu, Muter-muter dan Sampai ke Warung Mbok Yem

Cerita 7 Pendaki yang Hilang di Lawu, Muter-muter dan Sampai ke Warung Mbok Yem

Nala Edwin - detikNews
Kamis, 30 Jul 2015 13:07 WIB
Foto: DETIKTRAVEL
Jakarta - 7 Pendaki remaja dan anak sempat hilang di Gunung Lawu, Jateng. Mereka tersesat selama 5 hari. Mereka keluar dari jalur sebelum akhirnya ditemukan di Warung Mbok Yem. Sebagai catatan, warung Mbok Yem ini warung milik warga yang ada di Puncak Lawu.

Menurut Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono di Pos Cemoro Kandang, Tawangmangu, Karanganyar, Kamis (30/7/2015), para pendaki terdiri atas Abdul (9), Sasi (11), Refi (18). Juga Maya Mega Pratiwi (18), Guruh Putra (18), Rizal (18), dan Gabriel (18). Mereka naik pada Sabtu (25/7) pagi.

"Jadi memang beberapa orang diantara mereka pernah naik gunung. Dan beberapa anak, orangtuanya mantan pecinta alam," jelas Haryono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat remaja dan anak ini naik Gunung Lawu, orangtua juga melepas. Namun memang, saat naik ini mereka tidak minta izin ke pengelola. Di kawasan Cemoro Kandang tempat mereka naik ini biasa dijadikan sarana wisata keluarga.

"Baru setelah nggak pulang dua hari, mereka melapor ke teman-teman. Karena itu kita buka operasi," imbuh Agus.

Pendakian di Lawu ditutup sementara. 100 Anggota tim penyelamat bergerak dibagi dalam beberapa tim melakukan pencarian.

"Dan setelah 5 hari, Rabu sore mereka kembali ke jalur pendakian. Mereka sampai di Warung Mbok Yem di Puncak Lawu, yang pernah naik Lawu pasti tahu Mbok Yem. Kemudian tim kami datang dan melakukan evakuasi. Jadi mereka itu pas mau pulang tersesat keluar dari jalur pendakian. Mereka muter-muter di puncak," tutur dia.

Tim SAR yang membawa dokter segera melakukan pemeriksaan. "Mereka membawa bekal makanan terbatas, saat kita temukan masih punya biskuit sama air," imbuh dia.

"Anak yang 9 tahun yang kami lihat dalam keadaan paling sehat, yang lain malah kelihatan kecapekan," tambahnya.

Agus menyampaikan pada Rabu (29/7) sore, 7 pendaki remaja dan anak ini kemudian dievakuasi ke bawah. Mereka cukup mengagumkan selama tersesat, tetap kompak tak tercerai berai.

"Mereka membawa bekal makanan terbatas, di satu sisi cuaca ekstrem dingin di musim panas ini. Mereka bertujuh bisa mengatur logistik makanan. Mereka hanya kecapekan dan lemas. Jadi pas ditemukan tim, mereka meminta sate landak, tim kami segera membelikan di Tawangmangu," urai Agus.

Sebenarnya, Puncak Lawu ini cukup bersahabat. Pendaki pemula bisa memulai belajar mendaki di gunung ini. Sudah ada trek tersedia di tempat yang memang kerap dipakai berziarah sejak dahulu.

"Malam satu suro saja bisa seribuan orang yang naik. Treknya enak di sini buat para pemula, jalurnya jelas dan besar. Bagi yang sudah biasa mendaki ke puncak Lawu bisa 5-7 jam, kalau yang pemula bisa lebih bisa 10 jam," tegas Agus.

Kini 7 pendaki remaja dan anak ini sudah kembali ke orangtua. Untuk pengecekan, mereka dibawa ke RSUD Karanganyar. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads