Keributan antara penghuni asrama mahasiswa Majene dengan kelompok pemuda Jalan Toa Daeng IV ini dipicu ketersinggungan kelompok pemuda Toa Daeng karena ditegur saat mereka nongkrong sambil bernyanyi dengan suara bising di depan Asrama Mahasiswa Majene.
Menurut keterangan Wahyu, salah satu mahasiswa asal Majene, menyebutkan sekitar 20 orang sedang nongkrong di depan asramanya sambil bernyanyi dengan teriakan diiringi gitar sehingga ditegur salah satu penghuni asrama. Kelompok pemuda itu diduga tersinggung saat ditegur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lemparan batu dari kelompok pemuda Toa Daeng ke dalam asrama mendapat balasan dari para penghuni asrama Majene. Kedua kelompok terlibat aksi saling lempar menggunakan batu dan botol kaca sekitar 15 menit lamanya.
Aksi tawuran ini baru berhenti saat warga Toa Daeng menengahi dan meminta para penghuni asrama Majene untuk mundur dan masuk kembali ke asramanya.
Tidak lama kemudian, beberapa personel dari Polsek Manggala yang dipimpin Kapolseknya, Kompol Akbar Setiawan tiba di lokasi bentrokan dan mengamankan situasi di sekitar jalan Toa Daeng dan berjaga-jaga agar aksi tawuran susulan tak terjadi. (mna/vid)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 