Detik-detik Berbahaya Saat Tim SAR di Kawah Merapi untuk Evakuasi Erri

Pendaki Jatuh di Kawah Merapi

Detik-detik Berbahaya Saat Tim SAR di Kawah Merapi untuk Evakuasi Erri

Sukma Indah Permana - detikNews
Rabu, 20 Mei 2015 16:42 WIB
dok. SAR Semarang
Yogyakarta - Tim gabungan penyelamat bekerja ekstra kuat dan akurat untuk bisa mengevakuasi jenazah Erri Yunanto (21) yang terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi. Dua orang anggota tim harus turun langsung ke dalam kawah untuk mengevakuasi jasad korban yakni Endro Sambodo dan Bakat Setyawan. Seperti apa suasana detik-detik penyelamatan Erri?

"Mas Bakat yang turun pertama kali (ke permukaan kawah) sudah memetakan jalur mana yang bisa kita lalui untuk mencapai survivor (Erri)," kata Endro.

Hal ini disampaikan Endro saat ditemui detikcom di kantor SAR DIY, Jalan Tentara Rakyat Mataram, Yogyakarta, Rabu (20/5/2015).

Endro menceritakan, tim mulai masuk ke kawah pada sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (18/5). Awalnya hanya Bakat atau akrab juga disapa Lahar yang turun sendirian mencapai permukaan kawah Merapi. Sebanyak lima personel lainnya menunggu di ketinggian yang berbeda-beda di tebing kawah. Bakat bertugas memeriksa kondisi di permukaan kawah Merapi.

Dari titik 'pendaratan' Bakat sampai ke titik survivor jaraknya 30 meter. Bakat sempat akan mengevakuasi jenazah Erri seorang diri. Namun ternyata dia mengalami kesulitan, sehingga akhirnya Endro yang berada di ketinggian paling dekat dari kawah diinstruksikan turun menyusul Bakat.

"20 Menit kemudian, saya turun dengan perawatan tambahan. Kami berjalan, sudah dipetakan sama Mas Bakat juga sehingga aman," ujar Endro.

Endro mengatakan dia bersama Bakat memasukkan mengevakuasi jenazah Erri seaman mungkin.

"Kami tak hanya pakai kantong jenazah, tapi kami belitkan tali carmantel serapat mungkin, sekencang mungkin. Karena kami haru bekerja sekali jadi. Kalau jatuh lagi, kami tidak mau turun lagi," imbuhnya.

Selama menjalankan misi, Endro mengatakan kerja tim sangat menentukan hasil akhirnya. Di antaranya terdapat tim pemantau Suhu, pemantauβ€Ž tekanan gas yang berkoordinasi hampir setiap saat.

"Karena perubahan Suhu bisa dalam hitungan detik. Kalau posko tidak mengizinkan turun, kami tidak akan turun, timnya sangat solid," kata Endro.

Selanjutnya jenazah Erri diamankan ke ketinggian 50 meter dari permukaan kawah. Tim yang terdiri dari enam orang yakni Endro, Bakat, Muchsin, Rahmadiono, dan Ridho lalu kembali ke titik aman karena hari mulai gelap yakni sekitar pukul 17.30 WIB.

"Kami bergantian naik setinggi 150 meter, dari pukul 14.30 selesai pukul 17.30 WIB. Karena gelap, memang evakuasi tidak boleh berjalan lagi untuk keamanan," katanya.

(Sukma Indah Permana/Rachmadin Ismail)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads