Dalam catatan detikcom, Selasa (28/4/2015), bahaya narkoba membuat rasa malu pemakainya hilang. Seperti dialami model Novi yang dalam pengaruh narkoba mengendarai mobil sehingga menabrak 7 pengguna jalan di Jalan Gadjah Mada, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis 11 Oktober 2013. Saat itu, Novi hanya memakai pakaian dalam. Foto-foto setengah telanjangnya beredar ke publik.
Usai menjalani persidangan, PN Jakbar memberikan hukuman rehabilitasi kepada Novi selama 6 bulan. Setelah keluar dari RS Ketergantungan Obat, Novi masih aktif memakai narkoba dan lagi-lagi ia nyaris telanjang di jalan pada 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya meminta maaf, sekeluarnya dari kendaraan, Afriyani yang di bawah zat adiktif malah marah-marah dan memaki para pejalan kaki. Pada 29 Agustus 2012 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara. Hukuman ini dikuatkan hingga tingkat kasasi.
Lantas bagaimana dengan penggunaan ekstasinya? Afriyani ditambah hukumannya selama 4 tahun oleh PN Jakarta Barat pada 3 April 2013. Alhasil, total hukuman yang harus dijalani Afriyani sebanyak 19 tahun.
Masyarakat juga digegerkan dengan nasib Roger Danuarta yang nyaris tewas di dalam mobilyang ditemukan di tepi jalan di Pulogadung, Jakarta Timur, pada awal 2014 lalu. Roger ditemukan tengah overdosis (OD) dengan bukti heroin 1,50 gram. Pada 2 Juli 2014, PN Jaktim memberikan hukuman rehabilitasi kepada Roger.
Belakangan, komedian Tessy juga harus berurusan dengan hukum karena kecanduan narkotika. Hidupnya hancur, ekonomi rumah tangganya terbengkalai. Begitu juga dengan Fariz RM yang kembali harus berurusan dengan polisi karena memakai narkoba.
Bisnis narkoba telah menjerat siapa saja tanpa pandang bulu. Baik sebagai korban pemakai atau pun sebagai kaki tangan. Terbaru, seorang mantan petinggi BUMN bernama Jemani Ikhsan (63), ditangkap otoritas Thailand karena mencoba menyelundupkan 5,2 kg kokain seharga lebih dari Rp 6 miliar. Sejarah kariernya sebagai pekerja profesional yang pernah menduduki posisi-posisi strategis, seolah menguap begitu saja. Masa tuanya pun terancam habis di balik jeruji di negeri asing.
Mereka adalah contoh-contoh korban dari narkoba yang diproduksi oleh kartel narkotika internasional. Lantas, masihkah kita memberikan ampun bagi para mafia narkotika yang membuat generasi bangsa Indonesia tewas 50 orang setiap hari?
(asp/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini