"Itu nama Belanda itu, udah lama dinamakan itu dari zaman Belanda, tapi orang-orang pada mengenalnya Kali Daan Mogot karena nama Pahlawan. Tapi pertama kali ya dinamakan Kali Mookevart," kata Ahok di lokasi soal sejarah kali tersebut, Rabu (9/4/2015).
Mookevart disebut oleh arkeolog Candrian Attahiyat berasal dari bahasa Belanda yang berarti saluran. Pembangunannya dilakukan pada tahun 1729-1732 dan bertujuan untuk mengendalikan banjir. Mookervart menghubungkan Sungai angke dan sungai Cisadane. Panjangnya 13 kilometer dengan lebar 25-30 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat hal ini, Ahok sengaja blusukan ke Daan Mogot untuk meninjaunya. Khusus di mookevart, masalah yang ada tidak hanya bisa diselesaikan lewat CCTV.
"Orang tanya kenapa saya musti blusukan ke Jakarta Barat. Karena tentu saja ada masalah yang nggak bisa selesai dengan CCTV. Kalau cuma bicara banjir, sampah, dan pintu air saya bisa mantau di CCTV," ujar Ahok.
Ahok meminta warga yang tinggal di bantaran kali untuk pindah ke rumah susun yang sudah disiapkan. Dengan demikian, limbah akan berkurang.
"(Kalau tidak menjalani operasi tangkap tangan) saya sudah tandai camat lurah nih kalau camat lurah itu berarti terima setoran tiap bulan, kita sepakatin. Sekarang banyak anak muda atau PNS-PNS yang pengin jadi lurah camat dan mau jadi pejabat. Kita nggak mau lagi pejabat kayak dulu yang nerapin asal bapak senang," terang Ahok.
(tfn/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini