Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok

Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok

- detikNews
Kamis, 05 Mar 2015 19:47 WIB
Jakarta - Pertemuan antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD berujung keributan. Ada umpatan kasar yang muncul di ujung pertemuan. Dari Ahok kah? Bukan, ternyata umpatan kasar itu datang dari lokasi duduk anggota DPRD DKI.

Umpatan itu muncul setelah pertemuan ditutup. Saat Ahok hendak meninggalkan ruang pertemuan, terdengarlah teriakan-teriakan kasar dari sisi duduk anggota DPRD. Dalam video pertemuan yang diunggah di situs berbagi video Youtube, terdengar jelas umpatan kasar itu berasal dari sejumlah oknum DPRD.

"Anjing!" demikian teriak seorang oknum anggota DPRD. "Bangsat!" sambung yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umpatan kasar itu jadi ironi. Sebab, anggota DPRD, utamanya para pimpinan, kerap mengeluhkan gaya bicara dan etika Ahok. Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana pernah menyoroti secara khusus kata 'bajingan' yang meluncur dari Ahok dan dikutip media.

"Saya bingung Ahok ngomong lepas semua. Anak saya sudah ngomong bajingan," ujar Lulung saat berbincang dengan wartawan di DPRD DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (3/3) lalu.

DPRD tak hanya mengeluh secara informal. Keluhan terhadap gaya bicara Ahok juga masuk sebagai alasan sejumlah Fraksi DPRD DKI mengusung hak angket. Gaya bicara Ahok dikritik habis.

Padahal, seperti kata Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, anggota DPRD adalah orang terhormat, laiknya Gubernur DKI. Prasetyo mengkritik Ahok usai pertemuan yang di dalamnya terlontar umpatan dari anggotanya sendiri.

"Saya sudah katakan pada Ahok, pakailah etika ketika berbicara. Saya anggota β€ŽDPRD yang dihormati dan dia juga anggota gubernur yang dihormati. Terjadilah chaos tadi (dalam pertemuan Kemendagri) dia berteriak memaki-maki anak buahnya di depan DPRD dan khalayak banyak dan itu tidak pantas," tutur Prasetyo, siang tadi.

(idh/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads