Malaysia Minta Australia Ekstradisi Buronan Pembunuh Model Mongolia

Kuala Lumpur, - Pemerintah Malaysia secara resmi meminta pemerintah Australia untuk menyerahkan mantan polisi yang dihukum gantung atas pembunuhan seorang model asal Mongolia. Buronan tersebut, Sirul Azhar Umar, telah ditahan oleh otoritas di Australia.

Sirul belum lama ini kabur ke negeri Kangguru itu, menjelang putusan pengadilan Malaysia pekan lalu, yang menguatkan hukuman matinya.

Sebelumnya media Australia memberitakan, Sirul tak akan diekstradisi ke Malaysia karena pemerintah Australia melarang pemulangan tersangka yang menghadapi hukuman mati. Hal ini tentu saja bisa menimbulkan ketegangan dengan pemerintah Malaysia.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Zahid Hamidi mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/1/2015), kepolisian Malaysia telah menyampaikan permintaan resmi, via Kementerian Luar Negeri Malaysia agar Sirul dideportasi ke negara tersebut.

Sirul dan Azilah Hadri, yang tadinya merupakan anggota unit elite yang mengawal menteri-menteri, dinyatakan bersalah atas pembunuhan Altantuya Shaariibuu pada tahun 2006 dan penterjemah yang terlibat dalam pembelian kapal selam Prancis, Scorpene, lebih dari satu dekade silam.

Jasad Altantuya, model berumur 28 tahun tersebut ditemukan di hutan dekat Kuala Lumpur, Malaysia setelah diledakkan dengan bahan peledak yang biasa digunakan militer. Altantuya adalah kekasih Abdul Razak Baginda, pria yang bertanggung jawab atas pembelian kapal selam tersebut dan merupakan kenalan dekat Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Kasus ini sempat memicu spekulasi mengenai keterlibatan Najib namun Najib membantahnya.

(ita/ita)