Target Baru Pencarian QZ8501, Kabasarnas: Percayakan Kepada Kita!

Jakarta - Tim SAR gabungan Pesawat AirAsia QZ8501 di bawah komando Basarnas telah menuai keberhasilan menemukan black box dan bagian besar pesawat. Meski begitu, Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo memiliki target baru.

Keberhasilan tim SAR gabungan dalam waktu singkat patut diancungi jempol. Mulai dari penemuan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia hanya dalam waktu 3 hari pencarian, lalu hingga hari ini sudah ada 50 jenazah korban yang dapat ditemukan, hingga penemuan ekor, black box dan kini main body pesawat. Lantas apa target tim selanjutnya?

"Sudah ada di benak saya selaku leader tapi saya tidak boleh menyampaikan. Percayakan kepada kita," ujar Soelistyo di posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Kamis (15/1/2015).

Sayangnya Perwira Tinggi TNI AU Bintang 3 ini masih belum mau mengungkap rencana terbarunya dalam misi SAR AirAsia tersebut. Soelistyo masih harus menahan rencananya untuk kebaikan keluarga korban.

"Ada saatnya, ini sesuatu yang blm bisa disampaikan mengingat psikologis keluarga korban. Perencanaan berikut slelalu kita hitung dengan sasaran utama sesuai temuan yang ada dan lalu diolah untuk sasaran berikutnya," kata Soelistyo.

Kabasarnas pun mengungkapkan, untuk misi pencarian sendiri armada yang dikerahkan sudah tidak terlalu banyak. Pasalnya karena lokasi telah ditemukan, maka untuk mengefektifkan pencarian, maka pengurangan armada dirasa perlu dilakukan.

"Sekarang sudah dilihat di mission area hanya tinggal 10 kapal, dibagi-bagi di sektor itu. Kekuatan asing sudah meninggalkan semua, kecuali dari China. Saya ingin memenuhi harapan keluarga, melanjutkan pencarian, tapi supaya efektif kita kurangi, hanya sistem yg diperlukan. (Lokasi) sudah terkonsentrasi jadi (armada) dikurangi," Soelistyo memaparkan.

Meski main body pesawat telah ditemukan, Soelistyo tetap fokus pada tujuan utama. Yaitu untuk mengevakuasi korban, terutama yang berada di serpihan dan di dalam bodi QZ8501.

"Kita upayakan penyelam, lalu pengakatan (main body pesawat). Peralatan sama seperti yang telah disiapakn TNI AL seperti saat pengangkatan ekor, dengan floating balon dan sling," tutur Soelistyo,

Penerbang TNI AU ini pun tidak akan berputus asa apabila jika di dalam bodi pesawat nanti tidak ditemukan jenazah korban. Soelistyo memastikan akan tetap mengangkat badan pesawat mengingat medan yang sulit ditempuh sehingga memungkinkan adanya kesalahan penglihatan dan pendengaran kala berada di dasar laut. Pengangkatan untuk mengecek ulang temuan.

"Ingat tujuan utama kita mencari korban, tapi kita pasti ada kekurangan. Saya pastikan, meski diperkirakan nggak ada (jenazah) badan pesawat tetap diangkat. Nanti (temuan) dibuktikan setelah diangkat. Saya berharap masih ada temuan tambahan (korban)," tutup Soelistyo.



(ear/jor)