"Kita kan sudah konfirmasi soal ada sinyal (Underwater Locator Beacon/ULB) yang diterima kapal kita. Kita dekati dan benar ada. Selain itu ada bongkahan yang tertangkap sinyal sonar," kata peneliti Pelaksana Tugas Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Muhammad Ilyas dalam jumpa pers di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakpus, Minggu (11/1/2015).
Ia mengatakan bongkahan tersebut tertangkap berukuran cukup besar. Namun belum bisa dipastikan apakah itu bagian dari pesawat atau bukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi seluruhnya sudah diberikan pada KNKT dan Basarnas. Sinyal itu ping ini diterima oleh 2 kapal di lokasi yang tak berbeda jauh. Titik koordinat yang diterima KM Java Imperia 3 derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42,45 detik Bujur Timur. Sedangkan titik koordinat yang diterima kapal Baruna Jaya I yakni 3 derajat 37 menit 20,7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur.
Lokasi ini berjarak sekitar 2,5 meter barat laut dari lokasi ditemukannya ekor pesawat. Area ini, termasuk dalam area alternatif yang berada cukup jauh dari lokasi prioritas yang ditentukan Basarnas sebelumnya.
(nwk/nrl)