"Jenazah perempuan memakai kaus belang-belang hitam putih dan celana panjang hitam. Jenazah pria memakai jaket hijau dan celana panjang hitam dan membawa gendongan bayi," kata Ketua Tim Survei Muhammad Aga di Kapal GeoSurvey, Jumat (9/1/2015).
Tak ada identitas di kedua jenazah yang terikat di masih terikat di kursi penumpang itu. Namun diketahui di dalam penerbangan AirAsia QZ8501 ada pasutri warga negara Korsel yang membawa bayi. Dan diketahui hanya ada satu bayi dalam penerbangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasangan ini dikirimkan ke Indonesia sebagai misionaris Kristen. Sang suami, Park Seong Bom, telah menjadi pendeta di Indonesia sejak 3 tahun lalu. Keduanya terbang ke Singapura untuk memperbarui visa.
Mereka berasal dari wilayah Yeosu, yang merupakan desa nelayan di Korsel yang berjarak 450 kilometer dari Seoul. Salah seorang pejabat gereja di Yeosu, Kim Sung Cheon, menuturkan bahwa Park ditugaskan ke Indonesia sejak 3 tahun lalu dan kemudian menikahi istrinya setahun kemudian.
Kim mengatakan, karena Indonesia tidak menerbitkan visa misionaris bagi warga asing, maka Park dan keluarga setiap tahun harus terbang ke Singapura untuk memperpanjang visa mereka. Kim juga menuturkan ada pihak gereja yang membantu Park dan keluarganya selama tinggal di Indonesia.
Apakah dua jenazah yang ditemukan di dasar laut itu benar Park Seong Bom dan Lee Kyung Hwa? Tentu harus menunggu hasil identifikasi Tim DVI Mabes Polri.
(trq/nrl)