"Jarak pandang di kedalaman itu 2 meter. Namun arus dalam cukup kencang. Objek dalam posisi menghujam," jelas salah satu penyelam dari TNI Sersan Mayor Bovlen di atas Kapal MGS GeoSurvey yang juga diikuti detikcom, Rabu (7/1/2015).
Kedalaman laut yang diselami Bovlen mencapai 34 meter. Di situ dia mendapati ceceran ekor pesawat dan objek lainnya, termasuk safety belt. Bovlen menyaksikan objek ekor pesawat bertuliskan 'IAA' warna merah yang identik dengan logo Indonesia AirAsia itu dalam posisi menghujam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Meteorologi Lanud Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh menyatakan cuaca sekitar titik penemuan ekor berawan.
"Kondisi cuaca berawan, potensi hujan ringan, angin dari barat - barat laut dengan kecepatan 5 - 15 knot, tinggi gelombang laut 0,5 - 1,5 meter, arus laut dari arah barat kecepatan 10 - 25 centimeter per sekon," ujar Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu (8/1/2015
Kondisi seperti ini berlaku dari pukul 13.00 - 16.00 WIB. Dalam citra radar yang dikirimkan, tidak terlihat awan cumulonimbus (CB) pada titik penemuan ekor. Jika cuaca bersahabat, tentunya operasi SAR akan lebih intensif.
(nwk/nrl)