Puskodal Baruna Jaya 1 resmi dibuka hari ini, Jumat (2/12/2014), di lantai 18 Gedung BPPT, Jl MH Thamrin nomor 8, Jakarta Pusat. Posko itu menjadi pusat informasi dari KR Baruna Jaya 1 yang sejak 1 Januari sudah berada di area evakuasi AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, dekat Laut Jawa.
"Posko baru hari ini efektif. Karena kami merasa penting untuk memantau 24 jam. Karena selama ini banyak yang minta informasi ke kami. Jadi supaya terakomodir," ujar Perekayasa Madya Baruna Jaya Yudo Haryadi saat berbincang dengan detikcom, Jumat (2/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggal 1 sudah melakukan kegiatan investigasi. Pukul 07.00 WIB sudah menemukan mayat yang mengapung di posisi 3 derajat 52,10'' South. 110 derajat 35,19'' East. Namun untuk pengambilannya, Baruna Jaya 1 berkoordinasi dengan kapal Hang Lekir milik Malaysia. Jam 12.00 WIB baru diambil. Selanjutnya jenazah dibawa ke KRI Banda Aceh," jelas Yudo.
"Selanjutnya pada 2 Januari, Baruna Jaya 1 berlindung di sekitar Teluk Kumai karena cuaca buruk. Sekarang sudah mulai beroperasi ke lokasi yan diberikan oleh Basarnas. Di Teluk Kumai kita mendapat penambahan alat sonar cadangan untuk backup apabila ada kerusakan pada sonar utama. Pukul 15.00 WIB berangkat ke lokasi yang diperintahkan oleh Basarnas," tambahnya.
Informasi yang diterima di Puskodal Baruna Jaya 1 cukup up to date. Dari posko ini bisa berkomunikasi lansung dengan nahkoda kapal di area evakuasi. Komunikasi melalui telepon satelit dan email.
"Komunikasi kita menggunakan email dan telepon satelit Inmarsat. Setiap 15 menit kirim posisi," kata Yudo.
Informasi bisa diakses oleh publik selama 24 jam. Warga bisa mendatangi posko ini atau bisa melalui telepon ke 021-3929773 atau 021-3168801.
(jor/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini