Perekayasa Madya Baruna Jaya BPPT, Yudo Haryadi menjelaskan, Baruna Jaya 1 memiliki dek yang lebih luas dibanding kapal BPPT lainnya. Kapal ini membawa 30 personel yan terdiri dari 15 awak kaal dan dan 15 peneliti.
"Kapal ini kelebiihannya punya dek yang cukup untuk bawa ROV, sejenis wahana bawah air yang dapat digunakan untuk memantau obyek-obyek bawah air dengan video kamera secara online," ujar Yudo saat berbincang dengan detikcom di ruang Puskodal Operasi KR Baruna Jaya 1, Gedung BPPT, Jl Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (2/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibanding penyelaman, dia punya waktu kerja yang lebih lama, bisa lebih 8 jam," kata Yudo.
Bagaimana cara kerjanya?
Yudo menjelaskan, ROV dioperasikan melalui remote kontrol yang masih terhubung dengan kabel panjang. ROV ini memiki dua 'mata' kamera yang bisa melihat dasar lautan.
Canggihnya, kamera ini terhubung langsung secara online ke dek kapal dan bisa dilihat secara realtime. Tapi ROV ini digunakan apabila titik obyek yang dicari sudah dipastikan.
"Alat ini menggunakan remote, tapi masih menggunakan kabel dan bisa bergerak di bawah air baik melayang maupun di dasar. Bisa dipantau secara realtime," jelas Yudo.
(jor/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini