BMKG Benarkan AirAsia Telat Ambil Peta Cuaca pada Minggu 28 Desember

AirAsia Ditemukan

BMKG Benarkan AirAsia Telat Ambil Peta Cuaca pada Minggu 28 Desember

- detikNews
Jumat, 02 Jan 2015 11:44 WIB
(Foto: via BMKG)
Jakarta - Ada surat beredar dari Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya kepada Menhub bahwa pihak AirAsia baru mengambil bahan informasi cuaca dari stasiun BMKG Juanda Surabaya setelah ada kejadian hilang kontak pada Minggu (28/12/2014). BMKG Juanda membenarkan informasi yang ada dalam surat itu.

"Iya, betul. Baru diambil pukul 07.00 WIB," jawab Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandara Juanda Bambang Setiajid saat dikonfirmasi detikcom, Senin (2/1/2014).

Sementara AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura, menurut AirNav Indonesia, sudah tidak merespons panggilan ATC pada pukul 06.14 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menjelaskan, setiap hari stasiun BMKG Juanda Surabaya menyiapkan berkas peta cuaca sejak pukul 04.00 WIB dan diperbarui terus setiap 3 jam. Namun Bambang menambahkan bahwa BMKG bukanlah satu-satunya penyedia layanan informasi cuaca bagi maskapai penerbangan dan pilot.

"Perlu diketahui bahwa informasi cuaca itu bukan hanya dari BMKG, bisa dari Singapura, Australia, pada akhirnya kontennya sama. Kita bertukar data juga. Dari sisi itu saya yakin bahwa penerbang tidak mungkin terbang tanpa membawa informasi cuaca," tambahnya.

Jadi, bisa jadi AirAsia tidak mengambil peta cuaca BMKG namun dari provider layanan cuaca lainnya?

"Ya begitu. Karena dia mengambil terlambat, tapi bukan berarti pilot tak memiliki informasi cuaca," jawab Bambang.

Bambang membenarkan bahwa surat yang beredar dari Kepala BMKG ke Menhub itu benar adanya. "Ya itu kan laporan ya. Kronologi. Memang betul," jawab Bambang saat ditanya kebenaran isi surat yang beredar itu.

Sedangka menurut Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG Syamsul Huda, stasiun BMKG yang berada di masing-masing bandara menyiapkan peta prakiraan cuaca hari itu untuk diserahkan pada pilot dan pihak maskapai.

"Informasi disampaikan ke pilot berupa hard copy. Kebanyakan stasiun-stasiun BMKG masih menggunakan berupa hard copy. Itu terdiri dari peta-peta angin, peta lingkupan awan. Paling nggak 8-12 lembar," jelas Syamsul saat berbincang dengan detikcom, Kamis (1/1/2014).

Para pilot dan maskapai mengambil berkas hard copy itu ke stasiun BMKG yang berada di masing-masing bandara. Selain dengan cara manual diberikan dengan cara hard copy, BMKG juga mengirim soft copy ke masing-masing maskapai.

"Ada airline yang dikirim ke email. Teman-teman di Cengkareng sudah memanfaatkan by email ke airline. Yang lain seperti di Surabaya sudah pakai email. Ada beberapa yang sudah pakai email dan ada yang langsung ambil hard copy," jelas dia.

Menurutnya, mengacu pada Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Kemenhub, BMKG wajib menyediakan informasi cuaca.

"CASR dari Menteri Perhubungan itu salah satu poinnya BMKG mandatory menyediakan informasi itu. Poin berikutnya, kru atau airlines-nya itu wajib, harus menggunakan informasi dari BMKG tersebut untuk membuat rencana penerbangannya," jelas Syamsul.

Apakah pernah ada maskapai yang tidak mengambil peta cuaca itu?

"Ya mungkin kelalaian, pernah ada," jawab Syamsul.

Berikut isi surat beredar dari Kepala BMKG yang informasinya dibenarkan Stasiun BMKG Juanda Surabaya itu:



(Istimewa)


Berikut contoh penampakan peta cuaca dari BMKG yang diberikan pada maskapai penerbangan dan pilot sehari-hari:










(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads