"Pencocokan sidik jari dan gigi tidak bisa," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Crisis Center di Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (2/1/2015).
Awi menerangkan, data postmortem pada tubuh jenazah yang susah didapat yakni sidik jari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan data postmortem dari gigi sudah didapat. Namun kendalanya, data mengenai gigi dari ante mortem tidak ada yang mendukung.
"Meskipun ada foto (semasa hidup korban) yang terlihat giginya, itu tidak bisa digunakan. Data primernya gigi seperti ciri-cirinya seperti apa, lubangnya di mana," terangnya.
Jika data tersebut tidak cocok, maka jalan satu-satunya untuk mengidentikkan korban yakni menggunakan cara tes DNA.
"Ya melalui DNA, tapi ini perlu waktu nggak bisa cepat," tandasnya.
(roi/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini