BMKG: Ada Awan Cumulonimbus 48 Ribu Kaki Radius 10 Km Saat AirAsia Hilang

BMKG: Ada Awan Cumulonimbus 48 Ribu Kaki Radius 10 Km Saat AirAsia Hilang

- detikNews
Minggu, 28 Des 2014 15:27 WIB
Citra satelit cuaca di Indonesia hari ini (foto: bmkg.go.id)
Jakarta -

Pesawat AirAsia berjenis Airbus 320-200 dengan nomor registrasi PK ACX hilang pada pukul 06.17 WIB pada Minggu (28/12/2014). Pilot pesawat sempat meminta izin untuk menghindari awan. Ternyata ada awan cumulonimbus dengan luasan yang luas di sekitar AirAsia terbang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis data awan dan cuaca di jalur pesawat AirAsia bernomor registrasi QZ8501 itu, di detik-detik hilang kontak sekitar pukul 06.00 WIB.

"Jadi dokumen yang kami peroleh ini diterbitkan Stasiun Meteorologi Juanda. Sepanjang rute penerbangan, kondisi cuaca berawan. Awannya bermacam-macam. Nah, salah satu yang patut diwaspadai oleh penerbangan adalah awan cumulonimbus. Pada track di mana pesawat dinyatakan lost contact ada awan cukup tebal 48 ribu kaki atau 16 ribu meter," jelas Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan Maritim BMKG, Syamsul Huda saat dihubungi detikcom hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karakteristik dari awan cumulonimbus ini disertai petir di dalamnya. Sehingga apabila ada pesawat yang masuk ke dalam awan cumulonimbus itu, pesawat biasanya mengalami turbulensi hebat.

"Ya biasanya pesawat memang harus menghindar. Pasti pilot meminta izin menambah tinggi atau menghindar dan memberi tahu pihak ATC," jelas dia.

Sebelumnya disampaikan Kemenhub, pesawat sempat meminta izin Air Traffic Control (ATC) untuk menghindari awan ke arah kiri dan naik dari ketinggian 32 ribu kaki ke ketinggian 38 ribu kaki. Sementara menurut Syamsul, ketinggian awan cumulonimbus itu mencapai 48 ribu kaki atau 16 ribu meter di atas permukaan Bumi.

"Biasanya juga awan itu dilihat luasannya. Secara ilmiah, luasan awan (cumunulonimbus saat AirAsia hilang) mencapai radius 10 km," jelas dia. BMKG sendiri selama ini selalu memberikan informasi bagi para pilot dan ATC untuk penerbangan.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads