Human Rights Watch merilis laporan mereka soal tes keperawanan yang dilakukan bagi perempuan yang ingin menjadi Polwan. Hasil wawancara Human Rights Watch dengan sejumlah Polwan dan mereka yang pernah melamar menemukan adanya fakta tes itu.
Seperti dikutip dari laman hrw.org, Selasa (18/11/2014) tes keperawanan itu dinilai sebagai diskriminasi.
"Polri melakukan tes keparawanan sebagai diskriminasi dan mempermalukan perempuan," kata Nisha Varia, associate womenโs rights director at Human Rights Watch.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
HRW melakukan wawancara pada sejumlah responden pada Mei hingga Oktober 2014 di Jakarta, Bandung, Padang, Makssar, Pekanbaru, dan Medan.
Dalam laporan itu juga disampaikan, pengakuan seorang mantan Polwan. Sang Polwan mengaku, tes keperawanan sangat menakutkan. Bahkan dengan tes yang dilakukan, dia bahkan khawatir tak perawan lagi. Tes itu merupakan tes organ reproduksi. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari Polri.
(ndr/mad)