Aksi unjuk rasa oleh massa Front Pembela Islam yang menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur DKI Jakarta kembali terjadi pada Senin (10/11/2014) lalu. Aksi tersebut adalah untuk kedua kalinya setelah pada Jumat (3/10/2104) lalu unjuk rasa penolakan Ahok menjadi DKI 1 berakhir ricuh.
Tak hanya unjuk rasa, sederet tudingan juga dialamatkan oleh FPI kepada Ahok. Mulai dari Ahok yang anti Islam sampai tudingan dia terlibat mafia tanah geng naga.
Berikut ini tiga tudingan FPI terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituding Melarang Penjualan dan Pemotongan Hewan Kurban
|
Pemerintah DKI Jakarta melarang masyarakat berjualan hewan kurban di trotoar atau jalan. Sebagai gantinya disiapkan tempat berjualan. Instruksi inilah yang akhirnya diterjemahkan lain oleh FPI. Ahok pun dituding melarang penjualan dan pemotongan hewan kurban di hari raya Idul Adha.
Menanggapi tudingan tersebut Ahok mengaku tak habis pikir. Apalagi tudingan itu selalu diteriakkan saat FPI menggelar aksi unjuk rasa menolak dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
βSaya dituduh melarang pemotongan hewan kurban. Padahal saya sendiri keluar duit untuk berkurban," kata Ahok, saat membuka rapat kerja daerah MUI DKI Jakarta di Balai Kota, Rabu (12/11/2014).
Dia mengklarifikasi tudingan itu di hadapan puluhan anggota MUI. Ahok mengaku tidak pernah melarang penjualan dan pemotongan hewan kurban.
Ahok Dituding Berada di Balik Pembongkaran Masjid di Komplek TIM
|
Padahal menurut Ahok masjid itu bukan dibongkar untuk dihilangkan, melainkan untuk dibangun dengan bentuk fisik yang lebih luas.
Β
Menurutnya, fitnah yang rasis itu juga tak hanya dialaminya tapi juga dialami Jokowi saat maju bersama-sama dalam Pilkada DKI. Saat itu Jokowi dituding seorang Kristen dan bernama Herbertus Joko Widodo.
Dituding Terlibat Jaringan Mafia Tanah
|
βAhok adalah perpanjangan tangan mafia-mafia naga, kerajaan-kerajaan properti di Indonesia yang selama ini sering menyerobot tanah masyarakat yang lemah untuk jadi apartemen, mal, hotel,β kata Ketua FPI Habib Muhsin Ahmad Alattas saat berbincang dengan majalah detik di Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama di Depok, Kamis, 16 Oktober lalu.
Terhadap tindakan polisi yang mengusut para pelaku tindakan anarkistis dan merekomendasikan kepada Kementerian Dalam Negeri agar FPI dibubarkan, ia menudingnya sebagai bagian dari pembusukan terhadap organisasi yang dipimpinnya itu.
Polisi, kata Muhsin, telah melanggar prosedur karena menempatkan massa pengunjuk rasa di depan gedung DPRD, padahal tujuan mereka adalah Balai Kota. βKetika FPI dibubarkan, lima menit akan mendeklarasikan organisasi baru tapi visi-misi sama orangnya sama karena hak kami berserikat dilindungi undang-undang,β ujarnya.
Kepada Majalah Detik Ahok membantah tuduhan tersebut. Dia mengaku tidak berada di balik pembebasan lahan BMW.Β "Itu sejak zaman Bang Yos (Gubernur Sutiyoso). Saya juga enggak tahu ada geng 9. Aku enggak tahu, pakai istilah dari mana, aku juga enggak ngerti," kata Ahok.