Pembunuhan 2 WNI di Hong Kong oleh bankir sukses asal Inggris, Rurik Jutting sangat mengejutkan wanita-wanita yang pernah menjalin hubungan asmara dengannya. Termasuk Ariane Guarin, kekasih terakhir pria berumur 29 tahun itu.
Ariane yang bekerja di kelab malam di Filipina itu mengungkapkan, dirinya menerima pesan dari Jutting bulan lalu. Isinya, mantan kekasihnya itu meminta Ariane untuk pergi ke Hong Kong menemuinya.
"Apakah kamu sudah mengurus paspormu? Kalau sudah, maukah kamu datang ke Hong Kong akhir pekan ini? Dan menginap seminggu?" demikian pesan Jutting untuk Ariane seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (8/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Ariane, peristiwa pembunuhan itu membuatnya merasa sangat beruntung karena lolos dari kemungkinan terbunuh.
"Saya kesulitan mengajukan paspor karena saya tidak punya kartu identitas yang valid," tutur wanita berumur 22 tahun itu.
"Dia ingin saya menginap seminggu bersamanya namun saya tak bisa pergi tanpa paspor. Saya merasa beruntung. Saya benar-benar bersyukur karena itu bukan saya," tutur wanita muda itu.
Ariane hanya berpacaran selama enam bulan dengan Jutting. Selama itu, Jutting selalu memperlakukannya dengan baik. Pria itu juga kerap membelikannya barang-barang mahal. Menurut Ariane, Jutting tidak punya masalah kejiwaan dan tidak pernah kasar. Bahkan jika mereka bertengkar, "dia akan menyerah duluan dan bertingkah manis," kata Ariane.
Hingga kini belum diketahui motif pembunuhan keji yang dilakukan Jutting. Kepolisian Hong Kong masih terus melakukan penyelidikan mendalam atas kasus ini.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini