Rebut Pasar dari Tiongkok, Bupati Bantaeng Ekspor Talas ke Jepang

Seleksi Menteri detikcom

Rebut Pasar dari Tiongkok, Bupati Bantaeng Ekspor Talas ke Jepang

- detikNews
Rabu, 27 Agu 2014 12:12 WIB
Jakarta - Rakyat Indonesia saat ini masih terpaku pada beras sebagai sumber pangan utama meskipun ada banyak alternatif lainnya. Bupati Bantaeng M Nurdin Abdullah mengembangkan alternatif sumber karbohidrat berupa talas. Bahkan, kabupaten di Sulawesi Selatan ini sekarang berhasil mengekspor talas hingga ke negeri sakura.

"Talas ini merupakan komoditi potensial dari sisi harga, sebab kebutuhan Jepang sebesar 360 ribu ton per tahun, selama ini di-supply dari Cina. Kondisi ini telah kami rebut pasarnya sehingga Brand Talas Bantaeng (Bantaeng Satoimo) telah menjajaki pasar-pasar pangan di Jepang," kata Nurdin ketika ditanya mengenai salah satu prestasi unggulannya, Rabu (27/8/2014).

Dalam wawancara melalui surat elektronik, Nurdin menuturkan bahwa talas bisa menjadi sumber pangan alternatif karena mengandung kolagen tinggi dan karbohidrat yang rendah. Penganekaragaman pangan juga sudah seharusnya menjadi solusi agar tidak terjadi ketergantungan pada bahan utama yang itu-itu saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program lain yang diunggulkan pria bergelar professor Ilmu Kehutanan ini adalah intensifikasi pertanian melalui penerapan teknologi yang mengarah pada mekanisasi pengolahan lahan. Usaha yang dilakukan Nurdin cukup unik, yaitu menggunakan sistem pola tanah legowo.

"Pengembangan sistem pola tanam legowo 2 : 1 berhasil meningkatkan produksi padi dari sekitar 3–4 ton per hektar menjadi 10–12 ton per hektar, demikian halnya untuk komoditi jagung," ucap bupati dengan segudang pernghargaan ini.

Kabupaten Bantaeng juga mampu mengatasi masalah-masalah klasik di bidang pertanian. Masalah ketergantungan benih dilibas dengan memproduksi benih secara mandiri sementara kelangkaan pupuk juga berhasil diatasi.

"Kami di Kabupaten Bantaeng telah memproduksi pupuk Slow Release Fertilizet (SRF) dengan dosis satu kali pemupukan hingga panen," tutur Nurdin.

Tak hanya di bidang pertanian, langkah konkrit juga diambil Nurdin dalam bidang reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan transparansi anggaran. Tidak tanggung-tanggung, Bantaeng kini menjadi percontohan di bidang pelayanan publik.

"Saya kira Kabupaten Bantaeng telah menjadi model secara nasional untuk pelayanan publik khususnya dalam layanan kesehatan bahkan saat ini mewakili Indonesia dalam ajang United Nations Public Service Awards (UNPSA)," jelas mantan Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia ini.

Nurdin boleh berbangga karena Bantaeng berhasil memanfaatkan anggaran yang minim dengan tetap meningkatkan pembangunan di kabupaten yang terletak di Sulawesi Selatan ini. Salah satu bentuk penghematan anggaran adalah dengan cara perampingan struktur dan pejabat.

"Alhamdulillah, penduduk Bantaeng yang selama ini banyak merantau ke luar daerah bahkan ke luar negeri untuk mencari pekerjaan, saat ini mulai kembali ke Bantaeng karena lapangan pekerjaan mulai tersedia di beberapa sektor strategis yang ada di Kabupaten Bantaeng," tutur Nurdin.

Nurdin Abdullah adalah salah satu nama dalam 88 calon menteri di program Seleksi Menteri detikcom. Anda bisa mengusulkan penempatan kementerian yang cocok untuk M Nurdin Abdullah dan memberi informasi umpan balik kepada kami melalui link ini. Anda juga dapat melihat profil calon menteri lainnya di sini.

(imk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads