Gara-gara Uang Rp 1.000, Pengamen di Yogya Keroyok Mahasiswa hingga Tewas

Gara-gara Uang Rp 1.000, Pengamen di Yogya Keroyok Mahasiswa hingga Tewas

- detikNews
Selasa, 19 Agu 2014 13:41 WIB
Polisi menunjukkan barang bukti (Foto: Edzan R/detikcom)
Yogyakarta -

Zulfikar Madjid (21), mahasiswa asal Halmahera Tengah ini bernasib tragis. Ia tewas setelah dikeroyok sekelompok pengamen di Yogyakarta. Saat kejadian, mulut pelaku pengeroyokan berbau alkohol.

Pengeroyokan yang berujung korban tewas ini, karena para pengamen tidak terima dengan pemberian korban. Korban memberikan uang Rp 5 ribu kepada para pengamen. Namun sekelompok pengamen ini meminta Rp 6 ribu. Hanya karena kurang Rp 1.000 tersebut, para pengamen merasa tidak puas sehingga terjadi cekcok dan kemudian terjadi perkelahian.

Kapolresta Yogyakarta Kombes R Slamet Santoso menjelaskan, kejadian berawal saat korban dan teman-temanya nongkrong di depan monumen Serangan Oemoem 1 Maret Yogyakarta, pada hari Jumat malam, 15 Agustus lalu. Korban kemudian didatangi 4 orang tak dikenal dan kemudian terjadi salah paham. Korban lari ke arah timur, dan tertangkap di Jl Juminahan. Korban dikeroyok dan dianiyaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diberi Rp 5 ribu, masih kurang Rp 1.000, karena mintanya Rp 6 ribu. Karena tidak puas, cekcok kemudian kejar-kejaran dan berujung penganiayaan," kata R Slament Santoso di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (19/8/2014).

Korban lantas tak sadarkan diri dan dilarikan ke RS. Namun pada tanggal 18 Agustus, korban akhirnya meninggal di RS Sarjito Yogyakarta.

Dua tersangka berhasil diringkus dan 1 orang lagi masih buron. Dua tersangka yang ditangkap berinisial FS (32) warga Batang Jawa Tengah, dan BS (27) warga Bantul DIY. Keduanya berperan menganiaya korban dengan potongan bambu.

"Barang bukti yang diamankan, 3 potong bambu ukuran 1,5 meter dan balok," katanya.

(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads