Menurut Budiman yang kini jadi politikus PDI Perjuangan, Andi Arief memang merupakan kompatriotnya di PRD. Selepas Budiman dijebloskan ke penjara terkait peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli), Andi Arief dan kawan-kawan PRD lain menggerakkan partai itu tanpa tersorot khalayak ramai.
"Saya kan ditangkap 11 Agustus 1996, kemudian kami serahkan ke Andi Arief, Nezar Patria, dan Faisol Reza (yang kemudian diculik), mereka membentuk kepemimpinan di bawah tanah," tutur Budiman saat berbincang dengan detikcom, Selasa (1/7/2014).
Pada masa-masa itu, Wiji sudah dikenal sebagai sosok yang sentral. Wiji bahkan sudah menjadi salah satu pengurus pusat Persatuan Rakyat Demokratik, organisasi cikal bakal PRD. Lantas, Wiji menjadi Ketua organisasi sayap PRD, yakni Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jakker).
"Berdasarkan penjelasan teman-teman, Wiji adalah tokoh sentral," simpul Budiman.
Terkait pernyataan Andi yang kini meyakini Thukul masih hidup, Budiman tak berspekulasi. Saat ini, semua sudah bernuansa politik, apalagi menjelang Pilpres.
"Dari pihak istana (Andi -red) mengatakan Prabawo bukan penculik. (Soal Wiji masih hidup atau tidak) Kita seperti berdebat jenis kelamin malaikat, laki-laki atau perempuan, tetapi kami tidak memilih itu, percuma," kata Budiman.
(dnu/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini