Tim Prabowo-Hatta: Jokowi Salah Tentang Laut China Selatan, Indosat dan Tank

Tim Prabowo-Hatta: Jokowi Salah Tentang Laut China Selatan, Indosat dan Tank

- detikNews
Senin, 23 Jun 2014 10:46 WIB
Jakarta - Direktur Kebijakan dan Strategis Tim Prabowo-Hatta Dradjad Wibowo menilai jawaban Joko Widodo saat debat capres ketiga keliru di beberapa hal. Pernyataan Jokowi tentang Laut China Selatan, Indosat, dan tank leopard dianggap salah.

"Mas Jokowi memberikan pernyataan yang salah tentang Laut China Selatan, Indosat, dan Tank. Laut China Selatan, kepentingan Indonesia ada di situ, ada Pulau Natuna," kata Dradjad saat berbincang dengan detikcom, Senin (23/6/2014)

Dradjad heran mengapa Jokowi terlihat tidak siap menghadapi pertanyaan tersebut. Permasalahan di Laut China Selatan adalah isu strategis di ASEAN.

"Ini isu strategis di ASEAN sekarang. Sesama ASEAN saling klaim, Indonesia tidak bisa meninggalkan itu. Jawaban dia salah sekali. Apakah timsesnya tidak menyiapkan beliau terkait Laut China Selatan?" ujarnya.

Terkait penjualan Indosat, pernyataan Jokowi yang akan membeli kembali Indosat dinilai tidak masuk akal. Menurut Dradjad, harga yang semakin tinggi akan membuat pemerintah sulit membeli kembali.

"Harganya sudah 4 kali lipat, mau buyback gimana? Akan ditinggikan lagi kalau Indonesia mau buyback. Prinsipnya, tidak bisa kita jual-jual saja lalu nanti kita beli lagi. Tidak boleh seperti itu," ucap Waketum PAN ini.

Sementara itu, pernyataan Jokowi tentang tank leopard yang tidak cocok dengan kondisi Indonesia juga dianggap keliru. Pembelian tank itu disepakati oleh Badan Anggaran DPR di mana PDIP duduk sebagai pimpinannya.

"Sudah terlanjur dibeli dan disepakati anggarannya di Banggar DPR. Ada PDIP di situ sebagai pimpinan. Di Komisi 1 juga. Sudah disepakati dan harus kita pakai, tidak mungkin dibiarkan jadi besi tua," kata Dradjad.

(imk/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads