Prof Leksmono: Monorel Jangan Dikasih Alternatif Baru, Nanti Nggak Kelar

Prof Leksmono: Monorel Jangan Dikasih Alternatif Baru, Nanti Nggak Kelar

Ayunda W Savitri - detikNews
Selasa, 01 Apr 2014 17:30 WIB
Prof Leksmono (paling kiri) dan keluarganya (Foto: Ayunda W Savitri)
Jakarta - Nasib pengerjaan monorel di Jakarta masih menggantung, bahkan menemui jalan buntu. Kini sudah muncul wacana transportasi lain, metro kapsul. Sebaiknya, gagasan monorel mesti segera direalisasikan dan jangan buru-buru diberikan alternatif lain.

"Jadi hati-hati ya kalau sudah urusan vendor yang berbeda menawarkan hal yang berbeda, itu ada kepentingan di situ. Sehingga, bagi saya sesuatu yang sudah positif (desain monorel, dsb) dijalankan dulu. Jangan lagi dikasih alternatif yang baru. Nanti nggak kelar-kelar, yang penting mulai. Jangan nyari alternatif baru. Kalau ada masalah, selesaikan masalahnya," kata Guru Besar Transportasi Universitas Tarumanegara Prof Ir Leksmono Suryo Putranto MT,PhD.

Hal itu disampaikan dia usai pengukuhannya menjadi guru besar di Auditorium Gedung M lantai 8 Kampus I Universitas Tarumanagara, Jl S Parman no 1, Jakarta Barat, Selasa (1/4/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut wawancara lengkap wartawan dengan Leksmono seputar transportasi:

Rencana Pemprov soal MRT untuk membuat semua transportasi di Jakarta terintegrasi, bagaimana menurut kacamata Anda?

Sebenarnya kan semua rencana sudah ada. Sudah bagus. Cuma masalahnya ada di leadership. Jadi betul-betul semua pekerjaan di Jakarta ini harus ditangani pemimpin menegakkan manajemen yang baik. Schedule dijalankan dan semua dilibatkan dari mulai pemerintah pusat, masyarakat dan pemerintah DKI supaya lebih cepat. Kalau bisa dipercepat.

Kurangnya stasiun BBG yang dikeluhkan banyak pihak (bus TransJ dan bajaj biru) sebagai pemasok bahan bakar gimana?

Kebijakan terkait energi dan lingkungan seperti itu memang tidak mudah. Ya karena teknologi kendaraan yang dijual dan disukai masyarakat tidak mendukung. Kalau mau memakai kebijakan seperti itu harus menyeluruh. Misalnya, semua kendaraan baru harus pakai BBG. Jadi jangan ganda kebijakannya. Di satu sisi industri berjalan sendiri, di sisi lain membatasi kendaraan dengan energi yang tidak ramah lingkungan. Jadi harus ada konsistensi.

Tadi Bapak mengfatakan busway sudah tidak eksklusif lagi?

Artinya seperti yang saya katakan tadi bahwa BRT (Bus Rapid Transit/bus TransJ) di Jakarta itu memiliki banyak problem karena sudah terlalu parah kadar lalu lintasnya. Masyarakat itu mencoba melakukan apa saja untuk mencapai tempat tujuannya, termasuk dengan cara melanggar aturan. Sehingga memang lebih bagus lagi kalau MRT bisa dipercepat karena ini sudah gawat darurat. Harus ada tindakan yang lebih cepat.

MRT sendiri bukannya masih banyak kendalanya?

Kalau MRT sendiri tidak ada masalah. MRT sudah berjalan sesuai schedule, cuma masalahnya masyarakat perlu diyakinkan bahwa ini akan selesai kapan. Kalau bisa dipercepat dengan berbagai teknologi dan metode yang sudah berkembang saat ini.

Berarti menurut Bapak dengan adanya MRT kemacetan bisa berkurang?

Nggak serta-merta. Membangun sistem metro itu butuh waktu lama, tapi kalau semua berkeyakinan bahwa ini adalah salah satu cara yang paling penting kita tempuh ya harus kita tempuh.

Soal Pemprov lagi mengkaji metro kapsul bagaimana, katanya lebih bagus dan murah daripada monorel?

Jadi hati-hati ya kalau sudah urusan vendor yang berbeda menawarkan hal yang berbeda, itu ada kepentingan di situ. Sehingga, bagi saya sesuatu yang sudah positif (desain monorel, dsb) dijalankan dulu. Jangan lagi dikasih alternatif yang baru. Nanti nggak kelar-kelar, yang penting mulai. Jangan nyari alternatif baru. Kalau ada masalah, selesaikan masalahnya.

Jadi jangan loncat begitu ya Pak?

Betul. Itu bahaya sekali. Nanti berbondong-bondong vendor punya kepentingan macam-macam, pasti dia akan jual produknya.

Kereta bandara bagaimana, Pak?

Harusnya segera. Di Indonesia itu studi sudah banyak, tinggal dilaksanakan. Kalau kereta ke bandara ini implementing agency-nya adalah Kementerian Perhubungan, bukan DKI karena dia levelnya nasional. Jadi mudah-mudahan bisa lebih cepat lagi ya karena terlambat ke bandara itu adalah masalah besar.

Kita sudah sangat memalukan, (bandara) ini adalah halaman depan rumah kita. Sudah seharusnya menyajikan halaman depan rumah kita sebaik mungkin. Kita sudah dipermalukan, turis-turis itu banyak yang mengeluhkan Jakarta ini parah sekali. Bandaranya jelek ditambah lagi lalu lintas kotanya juga jelek.

Harapan Bapak ke depan setelah menjadi guru besar?

Terus berkarya di bidang transportasi dan berkontribusi terhadap khususnya masalah transportasi di perkotaan. Kebetulan saya juga baru diangkat jadi Dewan Transportasi Kota Jakarta sehingga bisa memberikan masukan kepada Pemprov DKI.

(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads