5 Fakta Penganiayaan Gadis M Akibat Cinta Segitiga

5 Fakta Penganiayaan Gadis M Akibat Cinta Segitiga

- detikNews
Kamis, 13 Mar 2014 17:53 WIB
5 Fakta Penganiayaan Gadis M Akibat Cinta Segitiga
ilustrasi (thinkstock)
Jakarta - Gadis M (16) meregang nyawa di depan Terogong Residence, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (11/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Dia bersama kekasihnya S dan rekannya SR, dianiaya segerombol pemuda yang salah satu pelakunya yang berinisial A merupakan mantan pacarnya.

Sebelum tewas, M sempat dirawat di RS Fatmawati. Dia dimakamkan pada Rabu (12/3/2014) malam. Sedang S dan SA masih dirawat di RS Fatmawati akibat luka di kepala.

Pelaku yang berhasil ditangkap di Polsek Cilandak berjumlah 6. 2 Di antaranya merupakan perempuan. Sedangkan 2 pelaku lainnya yakni A yang merupakan mantan M dan rekannya AR, kini masih buron.

Ini cerita soal kejahatan akibat cinta segitiga di kalangan remaja tersebut, seperti dirangkum, Kamis (13/3/2014):

ilustrasi (thinkstock)

1. Diserang Segerombol Pemuda

Foto: 6 Pelaku (Rini/detikcom)
Gadis M, pemuda S dan seorang rekannya, pemuda SA, diserang pada Rabu (12/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu S dan M naik menggunakan satu motor sedangkan SA naik motor sendirian.

Tiba-tiba saja datang sekawanan pelaku berjumlah delapan orang menggunakan sepeda motor menghampiri dan mengejar ketiganya. Merasa terancam, aksi kejar-kejaran pun tidak terhindarkan.

Ketiganya diteriaki maling dan berusaha dijatuhkan oleh kawanan pelaku. Namun, SA yang naik sepeda motor seorang diri akhirnya berhasil menendang salah satu sepeda motor yang mengejarnya hingga terjatuh ke got. Sementara, S yang berboncengan dengan M berhasil disusul oleh tiga sepeda motor lainnya.

Gerombolan pemuda itu lalu diamankan di Polsek Cilandak. Total ada 6 anak muda yang sudah ditangkap. 2 Pelaku yakni A dan AR kini masih buron.

Keenam pelaku yakni, AHG (21), NP (16), IR (23), CY (19), dua pelaku berjenis kelamin perempuan PA (20) dan YH (19).

Sementara, A yang diduga merupakan mantan kekasih M dan AR masih dalam pengejaran polisi.
Β 

1. Diserang Segerombol Pemuda

Foto: 6 Pelaku (Rini/detikcom)
Gadis M, pemuda S dan seorang rekannya, pemuda SA, diserang pada Rabu (12/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu S dan M naik menggunakan satu motor sedangkan SA naik motor sendirian.

Tiba-tiba saja datang sekawanan pelaku berjumlah delapan orang menggunakan sepeda motor menghampiri dan mengejar ketiganya. Merasa terancam, aksi kejar-kejaran pun tidak terhindarkan.

Ketiganya diteriaki maling dan berusaha dijatuhkan oleh kawanan pelaku. Namun, SA yang naik sepeda motor seorang diri akhirnya berhasil menendang salah satu sepeda motor yang mengejarnya hingga terjatuh ke got. Sementara, S yang berboncengan dengan M berhasil disusul oleh tiga sepeda motor lainnya.

Gerombolan pemuda itu lalu diamankan di Polsek Cilandak. Total ada 6 anak muda yang sudah ditangkap. 2 Pelaku yakni A dan AR kini masih buron.

Keenam pelaku yakni, AHG (21), NP (16), IR (23), CY (19), dua pelaku berjenis kelamin perempuan PA (20) dan YH (19).

Sementara, A yang diduga merupakan mantan kekasih M dan AR masih dalam pengejaran polisi.
Β 

2. Dipukul Gir Motor

ilustrasi
Dari tangan keenam pelaku, polisi mengamankan sebuah gir, sebuah stik golf dan sebilah kayu. Ketiga alat itu digunakan untuk memukuli ketiga korban.

2. Dipukul Gir Motor

ilustrasi
Dari tangan keenam pelaku, polisi mengamankan sebuah gir, sebuah stik golf dan sebilah kayu. Ketiga alat itu digunakan untuk memukuli ketiga korban.

3. Penyebabnya Mantan Pacar Tak Mau Diputus

ilustrasi
Hingga saat ini polisi telah mengamankan keenam pelaku dan sedang melakukan pencarian terhadap A dan AR yang masih buron. A adalah mantan kekasih M, mereka pernah berpacaran selama setahun.

"Saat ini kami baru ketahui A adalah otak penganiayaan. Namun peran pelaku lainnya masih dimintai keterangan," tutur Kapolsek Cilandak, Kompol Sungkono, kepada detikcom, Kamis (13/3/2014).

Andi (20), sepupu M, yang ditemui di Rumah Sakit Fatmawati, Rabu (12/3/2014) mengatakan, dirinya tak mengetahui pasti peristiwa mengenaskan tersebut. Dirinya mengaku pada malam kejadian, Soni memang hendak menjemput M dari kos untuk pulang ke rumah.

"Tapi kalau kata pacarnya M, si S, bilangnya dia mau jemput buat mengantar pulang, tapi tahu-tahu dikejar sama empat motor. Katanya sih mantan pacar Mia yang cemburu karena tak mau diputuskan," ucapnya, Rabu (12/3/2014).

3. Penyebabnya Mantan Pacar Tak Mau Diputus

ilustrasi
Hingga saat ini polisi telah mengamankan keenam pelaku dan sedang melakukan pencarian terhadap A dan AR yang masih buron. A adalah mantan kekasih M, mereka pernah berpacaran selama setahun.

"Saat ini kami baru ketahui A adalah otak penganiayaan. Namun peran pelaku lainnya masih dimintai keterangan," tutur Kapolsek Cilandak, Kompol Sungkono, kepada detikcom, Kamis (13/3/2014).

Andi (20), sepupu M, yang ditemui di Rumah Sakit Fatmawati, Rabu (12/3/2014) mengatakan, dirinya tak mengetahui pasti peristiwa mengenaskan tersebut. Dirinya mengaku pada malam kejadian, Soni memang hendak menjemput M dari kos untuk pulang ke rumah.

"Tapi kalau kata pacarnya M, si S, bilangnya dia mau jemput buat mengantar pulang, tapi tahu-tahu dikejar sama empat motor. Katanya sih mantan pacar Mia yang cemburu karena tak mau diputuskan," ucapnya, Rabu (12/3/2014).

4. Pesan Terakhir Sebelum Dibunuh

ilustrasi
Sebelum kejadian itu, M sempat meminta maaf kepada ibunya, Nurhasanah (52) lewat SMS.

"Ma, maafin M ya kalau M banyak salah dan nggak pulang tiga hari ini. M janji, habis ini M langsung pulang kok. M sayang sama mama, jangan sakit-sakitan lagi ya," demikian SMS terakhir M kepada sang Ibunda pada Selasa (11/3/2014) malam sekitar pukul 17.00 WIB.

Nurhasanah saat ditemui di rumah duka, Jalan H Naimun RT 09 RW 02, Radio Dalam, Jaksel, Kamis (13/3/2014), menyatakan, sms itu merupakan firasat atas kepergian putri bungsunya.

"Saat itu saya memang telepon dia pukul 16.00 WIB, tanya M pulang jam berapa. Tapi malah dibalas seperti itu, nggak biasanya dia sms seperti itu. Mungkin ini sudah firasat ya, tapi saya nggak kepikiran ke sana, cuma hati saya sudah nggak enak," ujar Nurhasanah.

4. Pesan Terakhir Sebelum Dibunuh

ilustrasi
Sebelum kejadian itu, M sempat meminta maaf kepada ibunya, Nurhasanah (52) lewat SMS.

"Ma, maafin M ya kalau M banyak salah dan nggak pulang tiga hari ini. M janji, habis ini M langsung pulang kok. M sayang sama mama, jangan sakit-sakitan lagi ya," demikian SMS terakhir M kepada sang Ibunda pada Selasa (11/3/2014) malam sekitar pukul 17.00 WIB.

Nurhasanah saat ditemui di rumah duka, Jalan H Naimun RT 09 RW 02, Radio Dalam, Jaksel, Kamis (13/3/2014), menyatakan, sms itu merupakan firasat atas kepergian putri bungsunya.

"Saat itu saya memang telepon dia pukul 16.00 WIB, tanya M pulang jam berapa. Tapi malah dibalas seperti itu, nggak biasanya dia sms seperti itu. Mungkin ini sudah firasat ya, tapi saya nggak kepikiran ke sana, cuma hati saya sudah nggak enak," ujar Nurhasanah.

5. Ayah Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

Ayah M (foto: Rini/detikcom)
Ayah M, Khaerudin (45), terlihat sangat terpukul dengan peristiwa yang merengut nyawa putrinya. Dia tak menyangka kalau anak bungsu dari dua bersaudara tersebut meninggalkan keluarga secara tragis. Dirinya berharap agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

"Nggak nyangka bisa seperti ini. Padahal sore tadi (kemarin) sempat saya telepon, katanya mau pulang jam tujuh malam. Mamanya juga sudah telepon," jelasnya dengan nada sendu.

"Kalau motif benarnya saya nggak tahu, tapi yang jelas kalau (karena) pelaku nggak mau diputusin sama anak saya, saya mau dia dihukum seberat-beratnya," tutupnya.

5. Ayah Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

Ayah M (foto: Rini/detikcom)
Ayah M, Khaerudin (45), terlihat sangat terpukul dengan peristiwa yang merengut nyawa putrinya. Dia tak menyangka kalau anak bungsu dari dua bersaudara tersebut meninggalkan keluarga secara tragis. Dirinya berharap agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

"Nggak nyangka bisa seperti ini. Padahal sore tadi (kemarin) sempat saya telepon, katanya mau pulang jam tujuh malam. Mamanya juga sudah telepon," jelasnya dengan nada sendu.

"Kalau motif benarnya saya nggak tahu, tapi yang jelas kalau (karena) pelaku nggak mau diputusin sama anak saya, saya mau dia dihukum seberat-beratnya," tutupnya.
Halaman 2 dari 12
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads