Kericuhan sidang pleno itu adalah bagian dari simulasi pengamanan Pemilu oleh Polda Metro Jaya di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakpus, Selasa (11/2/2014). Tak kurang dari 300 personel diturunkan dalam simulasi tersebut.
Kericuhan bermula saat 7 orang komisioner KPU membacakan hasil perolehan suara dalam Pileg 2014. Namun, beberapa perwakilan parpol tak terima dengan hasil perolehan suara tersebut.
Wushh!! Tiba-tiba kursi melayang di hadapan komisioner KPU. Beberapa perwakilan parpol menginjak dan melompati meja-meja sidang. Kericuhan tak terhindari. Bakbuk! perwakilan parpol saling baku hantam.
Puluhan anggota polisi langsung masuk ke dalam ruang sidang mengamankan situasi. Massa perwakilan parpol itu ditenangkan dan terpaksa komisioner KPU menskorsing sidang pleno selama 30 menit.
Usai skorsing dicabut, hasil Pemilu 2014 langsung ditetapkan. Massa yang masih tak terima masih berkoar-koar. Tapi sidang tetap berlanjut hingga penutupan, saat itulah belasan tim gegana tiba-tiba merangsek masuk dari samping ruang sidang dan menggiring 7 komisioner KPU.
Pasukan bersenjata lengkap itu membawa komisioner KPU ke dalam 2 mobil APC Wolf semacam barracuda, dan meninggalkan kantor KPU untuk hindari hal-hal yang tak diinginkan.
Massa parpol yang ricuh akhirnya diamankan, termasuk yang berdemonstrasi di depan KPU. Simulasi pun selesai.
(bal/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini