Meski pihak SPBU baru membuka pendaftaran pada pukul 08.00 WIB, namun warga telah berdatangan sejak pagi. Pasalnya, warga khawatir pemasangan RFID akan segera ditutup dan dipungut biaya.
"Kabarnya terakhir besok. Desember bayar Rp 200 ribu. Makanya saya buru-buru," ujar Aulia, warga Tanah Abang, di SPBU Cikini, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini sudah nggak bisa daftar lagi. Karena yang daftar sudah 300 orang," kata petugas SPBU Cikini, Agus Sumarna.
Warga yang telah mendaftar hari ini akan dipasangi RFID pada tanggal 6 hingga 8 Desember 2013. Sementara pemasangan RFID yang dilakukan hari ini diperuntukkan bagi warga yang telah mendaftar sejak 2 hari yang lalu.
"Saya sudah daftar kemarin. Ini hanya antre pemasangan," kata Diding, warga asal Menteng, Jakarta Pusat.
Diding mengaku telah tiba di SPBU Cikini sejak pukul 05.30 WIB. Namun mobilnya baru dipasangi RFID pada pukul 10.30 WIB.
Diding yang hendak memasang RFID pada mobil Toyota Avanza ini mengeluhkan sistem antrean di SPBU Cikini. Antrean karut marut membuat dirinya yang telah datang sejak pagi justru mendapatkan pelayanan lebih siang.
"Ini saja tadi kita inisiatif sendiri nulis antrean. Terus kita serahkan ke petugas," ucapnya. RFID diperuntukkan bagi konsumen premium. Alat ini merupakan alat pemonitor dan pengendali BBM bersubsidi itu.
(kff/rmd)