Malam itu, Jumat (16/8) pukul 21.30 WIB, Aiptu Kus meluncur dari rumahnya di Pondok Aren, Tangsel menuju kantornya. Kus hendak ikut apel pengamanan hari kemerdekaan. 500 Meter lagi mencapai Polsek Pondok Aren, dua pelaku yang mengendarai motor matic memepet motor dia dan melepaskan 2 tembakan.
Aiptu Kus tersungkur, jatuh di aspal. Darah bercucuran, para saksi yang menolongnya tak bisa berbuat banyak. Kus pergi selama-lamanya. Pelaku melarikan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kus amat dekat dengan anak bungsunya. Kadang di BlackBerry-nya juga dipasang foto dia dan Chesta yang berjilbab, saat hendak pergi belajar mengaji.
"Orangnya ramah banget. Kalau ngomong sama anak kecil suaranya lembut banget," kata tetangga korban, Tuti saat ditemui di depan rumah duka di Jl Manggis II, Kebon Manggis, Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (17/8/2013).
Chesta kini tak lagi bisa berbagi ceria dan kisah dia di sekolah dengan sang ayah. Pelaku penembakan dengan biadab merenggut nyawa ayahnya.
(bal/ndr)