Dua narapidana terorisme itu adalah Toni Togar dan Fadli Sadama. Dalam catatan detikcom, Kamis (11/7/20130), Toni Togar alias Marwan alias Nanong adalah otak teroris Medan. Toni mengendalikan operasi teroris di Medan dengan merekrut dan mendanai aksi seperti perampokan Bank Lippo dan pemboman gereja di Pekanbaru pada tahun 2000.
Toni terlibat langsung dalam peristiwa di Medan yang terkait dengan rangkaian terorisme di Aceh, Bandung, dan Lampung. Toni adalah alumnus pesantren Ngruki tahun 1990. Ia menjadi staf pengajar di ponpes itu tahun 1990 hingga 1992.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2003, Toni ikut merencanakan perampokan Bank Lippo di Medan, sebelum peledakan JW Marriott, Jakarta, pada tahun yang sama. Dalam peledakan JW Marriott, Toni bersama Noordin M Top dan M Azhari terlibat dalam perekrutan dan penggalangan dana.
Toni ditangkap bulan Juni 2003 dan dijatuhi hukuman penjara 20 tahun di LP Siantar. Hal yang menarik adalah aksi terorisme Toni tahun 2003 di Medan dikendalikan Toni dari balik jeruji menggunakan HP milik sipir.
Sementara satu lagi terpidana terorisme adalah Fadli Sadama bin Mahmudin alias Acin Zaid alias Buyung alias Ade. Aksi terornya dikenal dengan narcoterrorism atau istilah yang meruju pada penggabungan narkotika dan terorisme.
Fadli menggunakan uang penjualan narkoba untuk kegiatan teroris dan perampokan di Medan. Uang hasil perampokan itu dipakai untuk membeli senjata.
Fadli Sadama berhubungan baik dengan jaringan terorisme di Asia Tenggara bahkan Al Qaeda. Fadli juga diduga memiliki hubungan erat dengan kelompok separatis di Thailand Selatan dan Malaysia. Di Malaysia Fadli bekerjasama untuk pengadaan senjata yang akan dibawa ke Indonesia. Di Thailand, Fadli bekerjasama dengan Patani United Liberatation Organization (PULO) dan mempunyai kontak dengan kelompok teroris di Thailand Selatan.
Fadli akhirnya dijatuhkan hukuman 11 tahun penjara atas perampokan bank CIMB Niaga pada 18 Agustus 2010. Tak hanya itu, Fadli juga dinyatakan bertanggung jawab atas keberadaan sejumlah senjata api yang dipergunakan dalam perampokan. Fadli tercatat juga bertanggungjawab atas penyerangan ke Polsek Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, Sumut menyebabkan tiga polisi meninggal dunia.
(iqb/asy)