Seorang staf BNN yang saat peristiwa masuk paksanya AD, Kamis (2/7/2013) lalu, tengah berada di kantor BNN menceritakan, AD sempat menelepon dirinya. Percakapan antar keduanya mulanya berlangsung biasa saja, hanya bertanya kabar satu sama lain.
AD sempat menanyakan situasi perkantoran BNN apakah dalam keadaan sepi atau masih ramai petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Staf tidak bergeming dengan tawaran itu. Eks personel BNN itu terus berusaha. "Beberapa staf ditawari uang untuk membuka ruang penyimpanan dokumen yang lain," kata staf tersebut.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Benny Jozua Mamoto saat dikonfirmasi terkait itu mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan. Dia hanya mengatakan mengenai jumlah dokumen yang hilang.
"Ada 125 file yang hilang. Satu folder lagi belum diketahui," kata Benny melalui pesan singkatnya.
Bila AD hanya mencari dokumen pribadinya, lalu apa yang dia cari dari dokumen-dokumen di ruang lain, apakah terkait kasus tertentu? Benny kembali mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
Sedang AD belum bisa dikonfirmasi soal kebenaran kabar ini. AD tak bisa ditemui.
(ndr/mad)