Namun reporter bernama Narayan Pargaien ini menyebut kecaman yang ditujukan kepadanya sama sekali tidak adil. Pargaien bekerja pada televisi lokal bernama News Express.
"Orang-orang menyebut kami tidak manusiawi dan melakukan kesalahan, tapi kami benar-benar membantu para korban di sana," jelas Pargaien kepada media setempat, newslaundry.com dan dilansir news.com.au, Rabu (26/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia ingin menunjukkan rasa hormat, karena saat itu merupakan pertama kalinya seseorang seperti saya datang mengunjungi rumahnya. Jadi ketika menyeberangi sungai dia menawarkan bantuannya untuk menggendong saya... kemudian saat itu saya berpikir untuk menyampaikan laporan," jelas Pargaien.
Kendati demikian, Pargaien mengakui kesalahannya. Dia mengakui bahwa aksi semacam itu memang tidak sepantasnya dilakukan sambil menyampaikan laporan.
Namun Pargaien juga menyalahkan juru kameranya, yang disebutnya mengambil gambar terlalu jauh sehingga terlihat hal yang seharusnya tidak perlu ditampilkan. Selain itu, sang juru kamera juga mengunggah video tayangan tersebut ke internet sehingga memicu reaksi keras dari publik secara luas.
"Laporan tersebut seharusnya hanya disiarkan dengan memperlihatkan saya mulai dari bagian dada ke atas. Ini sepenuhnya merupakan kesalahan kamerawan, yang berusaha mensabotase karier saya dengan mengambil gambar dari jarak dan sudut pandang seperti itu dan merilis videonya," tegas Pargaien menyerang juru kameranya.
"Saya juga salah. Hal itu memang tidak seharusnya dilakukan, dan itu waktu yang salah untuk mengambil gambar dalam kondisi seperti itu. Tapi yang dilakukan kamerawan saya benar-benar tidak bisa diterima," imbuhnya.
Video tersebut diunggah ke internet pada Sabtu (22/6) dan sudah ditonton lebih dari 11.600 kali.
(nvc/ita)