"Ya almarhum memang sudah ikut di Tabligh sejak lulus SMA. Ia sudah mulai aktif melakukan dakwah," ujar ibunda Zainal, Rughaiyah Usman, atau biasa dipanggil Uga Wiranto usai melaksanakan kegiatan pengajian dirumahnya di Jalan Palem Kartika nomor 21, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (29/05/2013).
Uga pun mengaku dirinya dan Wiranto mendukung aktifitas anak ketiganya tersebut yang memilih jalan sebagai seorang yang giat melakukan dakwah sejak muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut juga diakui oleh kakak ipar Zaenal bernama Abdi Setiawan Effendi. Suami dari kakak pertama Zainal, Amalia Sianti ini mengatakan dirinya sudah mulai mengikuti aktifitas dalam Jamaat Tabligh ke beberapa tempat sejak lulus SMA.
"Ia mulai tertarik ikut sejak usia 19 tahun. untuk ikut khuruj ke beberapa tempat. Dari situ, Ia mulai belajar agama lebih banyak," ucap Abdi yang mengenakan setelan gamis putih dengan lilitan surban diatas kepalanya.
Ia pun mengatakan, semenjak fokus mendalami agama di Jamaat Tabligh, menurutnya, perilaku dan sikap Zainal menjadi lebih baik.
"Ya tentu banyak sekali perubahan. Akhlaknya dengan keluarga menjadi lebih baik. Sampai akhirnya, Ia memutuskan untuk menuntut ilmu ke Darul ulum Zakariyyah di Afrika Selatan," ujarnya.
Zainal Nur Rizki (23) meninggal pukul 01.00 atau pukul 18.00 waktu setempat di Johanesburg, Afrika Selatan karena sakit. Di Afrika Selatan, Zainal sedang menimba di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya. Zaenal adalah putra bungsu Wiranto. Saat ini jenazah Zainal Nur Rizki telah dimakamkan di pemakaman umum muslim di LENAsia Johanesburg, Afrika Selatan.
(mpr/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini