Warga Bantaran Waduk Pluit Tolak Dipindah ke Rusun

Warga Bantaran Waduk Pluit Tolak Dipindah ke Rusun

- detikNews
Kamis, 25 Apr 2013 16:01 WIB
Jakarta - Warga Waduk Pluit yang mengeluh kepada Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menolak relokasi ke rumah susun. Penolakan itu lantaran mereka harus menyewa unit rusun jika dipindah.

"Warga menolak dipindah ke rumah susun karena sewa, kami kan tidak mampu, inginnya milik sendiri," ujar salah seorang warga saat mengerubungi Bambang di Jalan Pluit Timur Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (25/4/2013).

Warga pun membantah pemukiman mereka menyebabkan Pluit terendam pada akhir Januari 2013 lalu. Mereka menyalahkan pemukiman yang didirikan dengan reklamasi pantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir awalnya bukan dari sini (Waduk Pluit), tapi pemukiman-pemukiman di sebelah pemukiman kami. Laguna itu kan laut tapi dibangun," ujar warga tersebut yang diketahui tinggal di RW 17 Muara Baru Waduk Pluit.

Menanggapi pernyataan warga tersebut, Bambang kembali membujuk agar warga mau direlokasi di rusun dengan fasilitas yang lebih memadai. Ia pun menyampaikan biaya sewa yang akan dibantu pemerintah daerah.

"Di rumah susun diatur agar masyarakat lebih baik hidupnya, akan ada Puskesmas dan pasar. Sehingga tidak tinggal di tempat yang tidak layak, dan rusun dari Pemda adalah rusun yang disubsidi oleh pemerintah," ujar Bambang.

Bambang menambahkan normalisasi Waduk Pluit masuk dalam dua kelurahan yakni Pluit dan Penjaringan. Untuk warga di kelurahan Penjaringan akan menunggu rusun yang akan dibangun pemerintah di samping Rusun Muarabaru.

"Relokasi 300 KK lebih, mereka sudah masuk Rusun Marunda, Cengkareng, dan Muara Karang. Ada pula sebagian yang pulang kampung sudah kami kasih transport untuk pulang kampung," tutup Bambang.

(vid/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads