Hingga, Senin (4/2/2013), dokter masih menempatkan Helena di ruang ICU untuk mendapatkan penanganan serius. Direktur RSU Boloni, Ikroyanti Harahap menyatakan, ada tim dokter yang akan menangani Giawa.
"Sekarang ini kondisinya stabil ya. Ada dokter spesialis anak, ada juga dokter spesialis bedah syaraf yang menangani," kata Harahap kepada wartawan di rumah sakit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus penganiayaan yang dialami Helena terjadi pada 28 Januari lalu di Desa Langkimat, Kecamatan Simangambat, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumut. Sejak kematian ayahnya, A. Giawa, Helena dititipkan ke rumah abang ayahnya, Roy Giawa, sementara ibunya menikah lagi.
Diduga istri Roy Giawa, inisial MI, tidak menyukai kehadiran Helena, lantas melakukan penganiayaan. Warga yang mendengar Helena menjerit dan menangis, datang ke rumah itu dan menemukan Helena sudah pingsan.
Helena lalu dibawa ke rumah sakit dalam keadaan koma. Ada luka di sekujur tubuh, termasuk luka bakar di sekitar kemaluan yang diduga bekas sundutan rokok. Sementara MI yang diduga melakukan penganiayaan sudah melarikan diri dan kini tengah diburu polisi.
(rul/try)