Staf khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai mengatakan, presiden menyambut baik keterbukaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mendiskusikan wacana perpindahan ibu kota negara. Velix bahkan sudah pernah mendorong Jokowi agar memikirkan konsep pemindahan pusat pemerintahan ke kota lain.
"Sejak akhir 2009 lalu Presiden SBY terbuka dan tidak tabu untuk berdiskusi atas wacana perpindahan ibukota negara," kata Velix dalam rilis kepada detikcom, Senin (21/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut SBY, Jakarta tidak bisa lagi menampung interaksi manusia dan lingkungannya. Dalam memutuskan kebijakan ini, diperlukan langkah yang bersifat teknokratis dan langkah politik sebagai agenda kolektif dari seluruh komponen bangsa. Hal ini sebagai langkah visioner, terobosan, sekaligus thinking outside the box bagi masa depan Indonesia.
"Atas wacana ini, Presiden SBY bahkan telah mengajukan 3 skenario perpindahan ibukota yang perlu didiskusikan oleh publik," terangnya.
Skenario pertama adalah mempertahankan Jakarta sebagai ibukota, pusat pemerintahan, sekaligus kota ekonomi dan perdagangan. Pilihan atas opsi ini berkonsekuensi pada pembenahan total atas soal macet, banjir, transportasi, pemukiman, dan tata ruang wilayah.
Skenario kedua, membangun ibukota yang benar-benar baru. "Kata Presiden SBY, kita bangun totally new capital," imbuh Velix.
Sedangkan skenario ketiga, ibukota tetap di Jakarta, namun memindahkan pusat pemerintahan ke lokasi lain. Atas 3 skenario itu, SBY mengajak semua komponen bangsa untuk membahas secara terbuka, matang, dan komprehensif atas wacana ini.
"Karena itu, kebijakan perpindahan ibukota dan/atau pergeseran pusat pemerintahan harus menjangkau strategi jangka panjang bangsa," terangnya.
Sebelumnya, Jokowi setuju dengan usulan pemindahan ibu kota dari Jakarta. Namun ada syaratnya.
"Kalau memang sudah kita mentok dan kesulitan mengatasi banjir Jakarta, semua langkah dan tahapan sudah kita jalankan dan tidak ada jalan lain, saya sangat setuju dengan Ketua MPR (untuk pindah Ibu kota)," kata Jokowi.
(mad/nwk)