Daming Pasrah Peluangnya Jadi Hakim Agung Tertutup

Daming Pasrah Peluangnya Jadi Hakim Agung Tertutup

- detikNews
Selasa, 15 Jan 2013 13:51 WIB
Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta - Calon hakim agung, M Daming Sunusi, menyesal dan meminta maaf atas candaan "pemerkosa dan korban sama-sama enak". Dia kini hanya bisa pasrah apakah atas kelanjutan langkahnya dalam seleki calon hakim agung setelah sejumlah fraksi di DPR memastikan mencoretnya.

"Saya di sini tujuannya hanya meminta maaf. Apakah lolos jadi hakim agung dengan kondisi seperti ini? Ya bagaimana lagi, " kata Daming kepada detikcom dengan menatap kosong ke langit-langit ruang kerja Humas MA, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Daming menyerahkan sepenuhnya proses seleksi hakim agung ke tangan DPR. Dia pun siap apabila harus mempertanggungjawabkannya ke Komisi Yudisial (KY) atas ucapannya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya siap kalau harus ke KY. Saya salah. Tidak ada yang harus saya bela, saya memang salah," tutur Daming.

Awalnya, Daming tidak menyangka candaannya akan menuai kontroversi seperti yang terjadi saat ini. Dia mengaku sangat tertekan dicecar dengan berbagai pertanyaan anggota DPR.

"Saya lepas kontrol. Saya sangat tertekan dicecar berbagai pertanyaan," ucap Daming.

Seperti diketahui, pertanyaan serius mengenai kejahatan pemerkosaan diajukan oleh anggota Komisi III dari Fraksi PAN, Andi Azhar, kepada calon hakim agung Daming Sunusi. Pertanyaan tersebut dilontarkan dalam rangkaian fit and proper test calon hakim agung di Komisi III DPR, Selasa (15/1) kemarin. Namun jawaban Daming justru bercanda.

"Yang diperkosa dengan yang memperkosa ini sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati," jawab Daming.

Usai fit and proper test, Daming ditanya lagi oleh wartawan atas pernyatan pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama enak. Daming berkilah jawaban tersebut untuk mencairkan suasana.

"Saya lihat kita terlalu tegang, supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar," jawabnya.

M Daming Sanusi telah menyatakan penyesalan dan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Dia mengakui lepas kontrol gara-gara tegang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan calon hakim agung.

"Saya menyadari kata-kata itu tidak pantas diucapkan oleh siapa pun, termasuk calon hakim agung. Saya sungguh sangat menyesal. Saya sampaikan permintaan maaf, kepada masyarakat, media massa, komnas PA, YLBHI dan pemerhati hukum," ujar Daming.


(asp/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads