Kejuaraan tenis tersebut tengah berlangsung di Surabaya dan dibuka dengan meriah oleh Ketua Mahkamah Agung (MA), Hatta Ali, Jumat (14/12) kemarin.
"Mudah-mudahan biaya kejuaraan tenis hakim itu tidak dari pungutan-pungutan wajib ke PN yang membebani KPN se-Indonesia," kata Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY), Imam Anshori Saleh saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (15/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kabarnya model-model pungutan ke KPN itu biasa dilakukan di daerah-daerah. Apakah tradisi pungutan semacam ini diketahui pimpinan MA atau mereka pura-pura tidak tahu?" ujar mantan anggota DPR ini.
Seperti diketahui, Mahkamah Agung (MA) saat ini tengah menyelenggaakan pertandingan tenis antar warga pengadilan (PTWP) se-Indonesia. Acara lomba tenis lapangan ini diikuti oleh hakim, panitera dan karyawan pengadilan.
Pembukaan ini digelar di lapangan MAKODAM V Brawijaya Surabaya, dengan sangat meriah. Acara pembukaan diisi dengan marching band dan dilanjutkan dengan defile peserta lomba dari 33 provinsi. Hatta Ali membuka acara dan dilanjutkan mengikuti prosesi upacara pembukaan lainnya seperti menaiki reog.
"Pengadilan kan tidak punya uang operasional seperti itu. Lalu dari mana bisa menyelenggarakan kegiatan seperti itu? Dananya dari mana?" beber anggota KY lainnya, Suparman Marzuki beberapa waktu lalu.
(asp/gah)