Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan sangat bangga dengan rencana pembangunan 6 ruas tol melayang di dalam kota Jakarta. Jika proyek ini terwujud, maka sistem jalan tol DKI Jakarta akan menyerupai apa yang sudah berfungsi di Shanghai, China saat ini.
"Kalau 6 ruas jalan tol ini jadi, nanti akan mirip dengan Shanghai. Bedanya Shanghai sudah berfungsi, kita belum," ungkap Hermanto saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada prinsipnya, kita semua setuju. Dan ini sistem nasional, jangka panjang dan Pak Jokowi setuju," ungkap Hermanto.
Alasan bakal cepat terealisasinya proyek karena kegiatan pembangunannya akan dibuat melayang dan tidak akan terlalu menghabiskan lahan di Jakarta. Selain itu, keenam ruas tol ini pun akan dilalui bus TransJakarta.
"Akan ada tahapan, intinya. Tanahnya nggak banyak. semua di atas (melayang). 1 lajur dedicated untuk busway," katanya.
Seperti diketahui, proyek 6 ruas tol ini bernilai Rp 42 triliun. Jakarta Toll Development (JTD) menjadi satu-satunya perusahaan yang lolos kualifikasi proyek tol dengan panjang total 69,7 km ini. JTD telah menyerahkan dokumen ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum.
Operator tol PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) merupakan salah satu pemegang saham dalam JTD. Sisanya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan beberapa BUMN Karya.
Berikut ini rencana 6 ruas tol tersebut:
Kemayoran - Kampung Melayu : 9,6 km
Duri Pulau - Kampung Melayu : 11,4 km
Sunter - Rawabuaya - Batu Ceper : 22,9 km
Sunter - Pulo Gebang - Tambelang : 25,73 km
Pasar Minggu - Casablanca : 9,5 km
Ulujami - Tanah Abang : 8,270 km
(nrl/nrl)