Petugas kereta api yang ada di tempat pun menjadi sasaran penumpang yang naik pitam. "Secara simbolis, kereta api itu kan katanya siap melayani, tapi ini apa? Terlambat. Penumpang dibiarkan menunggu tanpa ada kejelasan. Bukan kami yang melayani. Kami juga bayar naik kereta ini," ujar Batas Panjaitan, salah seorang penumpang Kereta Api Cirebon Express saat melakukan protes ke salah seorang petugas, Kamis (12/7/2012).
"Kami kecewa. Sudah dari jam 3 buru-buru berangkat. Ternyata keretanya terlambat berangkat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana bisa begini. Saya ikut bayar kok. Saya kecewa sekali, apalagi ini kereta ada romobongan menteri. Tolong sampaikan ke menteri, jangan penumpang dibuat begini. Kami juga bayar," jelasnya.
Aksi inipun mengundang perhatian penumpang lain. Terlihat beberapa penumpang menggerutu dengan ekspresi kesal. Ada juga yang sambil menunjukkan jam di tangannya sambil mengarahkan ke petugas kereta api.
Sementara itu, Direktur Operasi PT KAI, Bambang Irawan mengatakan, keterlambatan kereta ini dikarenakan adanya salah pengertian komunikasi antara petugas PT KAI dengan kementerian perhubungan. Pihak kementerian perhubungan awalnya sudah memesan 1 kereta, namun ternyata pihak PT KAI menjual seluruh tiket yang sudah di reservasi itu kepada umum.
"Saya mohon maaf, karena ini rombongan yang telah kita siapkan seharusnya satu kereta untuk romobongan menteri. Ternyata pihak kereta api tidak melakukan cek reservasinya. Jadi yang harusnya untuk Pak Mentyeri terjual," jelas Bambang.
Bambang juga membantah jika keterlambatan ini dikarenakan Menteri Perhubungan yang terlambat datang. "Pak Menteri tidak terlambat. Dia sudah datang dari pukul 05.30 WIB. Jadi, kalau ada info keterlambatan karena menunggu pak menteri itu tidak benar. Kesalahan ada di kereta api karena reservasi yang sudah dilakukan terjual," ungkapnya.
Setelah pihak PT KAI memberikan penjelasan ke para penumpang, akhirnya kereta bertolak dari stasiun Gambir menuju Cirebon tanpa harus menambah rangkaian kereta.
"Semula mau kita tambah, tapi tidak jadi. Karena delaynya bisa sampai jam 8 nanti. Malah makin lama," ujarnya.
"Kita juga akan lakukan evaluasi dan memberikan peringatan terhadap petugas kita akibat kejadian ini," imbuhnya.
(ahy/ahy)