Belum Ada Pembuktian Sinyal HP Sebabkan Kecelakaan Pesawat

Belum Ada Pembuktian Sinyal HP Sebabkan Kecelakaan Pesawat

- detikNews
Jumat, 11 Mei 2012 12:08 WIB
Jakarta - Setiap kali naik ke pesawat, petugas selalu meminta penumpang untuk menonaktifkan peranti elektronik, terutama handphone (HP), utamanya saat take off dan landing. Meski demikian belum ada pembuktian sinyal HP jadi penyebab utama kecelakaan.

"Sampai saat ini belum ada pembuktian langsung sinyal HP menjadi penyebab kecelakaan pesawat di seluruh dunia. Tapi memang bisa mengacaukan sistem navigasi dan komunikasi. Jadi kalau bicara gunakan HT akan ter-inteference. Kalau sistem navigasi yang analog bisa muter-muter karena ada gelombang elektromagnetik," tutur pengamat penerbangan, Ruth Hana Simatupang, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (11/5/2012).

Ruth memiliki jam terbang tinggi di dunia pesawat. Maklum, dia pernah menjadi investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan pernah menjadi humas di salah satu maskapai penerbangan. Sedangkan saat ini dia menjadi konsultan penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, keberadaan HP aktif memang serta merta mengganggu komunikasi dan navigasi pesawat. Jika alur sinyal HP dan navigasi atau sistem komunikasi tepat, maka akan ada gangguan. Selain itu HP yang satu dan HP lainnya memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mengirimkan sinyal.

"Makanya penumpang diminta mematikan HP-nya saat di pesawat karena bagaimana pun ada kemungkinan berpengaruh," sambung Ruth.

Hal senada disampaikan Ketua Federasi Pilot Indonesia, Hasfrinsyah. Menurut dia, kecil sekali pengaruh HP yang aktif dalam penerbangan terhadap kecelakaan pesawat. Hanya saja, dikhawatirkan ada signal dari HP yang berpengaruh ke instrumen pesawat.

"Pengaruhnya kecil, namun sekecil apapun menjaga safety," ucap Hasfrinsyah.

Selama menjadi pilot, Hasfrin belum pernah menjumpai kasus sinyal HP mengganggu penerbangan. Jika pun ada alat di dalam pesawat yang mengalami gangguan, biasanya terjadi karena alat tersebut bermasalah.

"Belum pernah. Tapi ini kan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Hasfrin.

"Kemungkinan kecil (gangguan) ada. Tapi kalau lalu disangkutkan ini (dengan kecelakaan pesawat) kecil sekali," imbuhnya.

Sementara itu, majalah Angkasa mengklarifikasi isu yang berkembang mengenai aktivasi telepon seluler wartawannya Dodi Aviantara yang disebutkan menyala saat kecelakaan Sukhoi Superjet 100 terjadi. Majalah Angkasa memastikan informasi bahwa tidak ada sinyal HP wartawannya yang menyala saat penerbangan dilakukan.

"Sehubungan dengan beredarnya berita dan informasi di beberapa media online dan social media seperti twitter dan Facebook yang menyampaikan bahwa handphone wartawan Angkasa atas nama Didik Nur Yusuf dan Dody Aviantara yang ikut dalam penerbangan pesawat naas Sukhoi Superjet 100, diketahui masih aktif pada pukul 17.00. Setelah kami lakukan pengecekan dan konfirmasi kepada operator selular kedua teman kami itu, ditemukan bahwa sinyal atas nama Dody Aviantara diketahui aktif di Halim Perdanakusuma pada pukul 14.16 WIB," demikian keterangan Managing Editor Majalah Angkasa Beny Adrian.

Benny menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Jumat (11/5/2012).

Menurut Beny, pihaknya melakukan pengecekan ke operator seluler. Karenanya isu yang mengait-ngaitkan sinyal HP wartawan Angkasa dengan kecelakaan Sukhoi sama sekali tidak berdasar.

(vit/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads