Andes menceritakan, peristiwa itu terjadi di sebuah rumah makan di kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat 27 April dini hari kemarin.
Saat itu, Andes baru saja selesai menyantap makan bersama pacarnya, Ivan (23).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Tebet, sejoli ini kemudian menuju ke Bendungan Hilir untuk menyantap makan malam. Saat makan, Andes sempat mencurigai seorang pelaku yang terus memperhatikannya.
"Aku sempet tanya sama cowokku. Beb, itu orang kok ngeliatin mulu ya," kata Andes.
Menyadari telah dicurigai korban, pria tersebut yang kemudian belakangan diketahui sebagai salah satu pelaku itu langsung menghampiri meja korban.
"Terus dia pura-pura pinjam korek, terus aku kasih. Habis itu dia bilang 'makasih ya', terus aku bilang oh iya," urainya.
Beberapa saat kemudian, Andes dan Ivan lalu pulang ke Apartemen Sudirman Park. Saat hendak masuk mobil bernopol B 1233 PJC, keduanya tiba-tiba disergap oleh 6 pria yang berbadan tegap.
"Pas saya mau naik ke mobil, kakiku baru masuk satu, mereka menyergap aku. Lalu mengatakan 'diam. Kami anggota Polda Metro Jaya. Kamu habis makai (sabu) ya'. Waktu itu, laki-laki yang pinjam rokok itu ada sama mereka juga," katanya.
Andes mengatakan ada empat orang yang masuk ke dalam mobil miliknya. Sementara dua lainnya, menaiki sebuah mobil Toyota Avanza warna hitam. "Mereka ngikutin dari belakang," ujarnya.
Andes dan Ivan kemudian ditarik ke jok belakang mobil. Keduanya kemudian dibawa pergi meninggalkan tempat tersebut. Andes yang saat itu tidak mengerti apa yang terjadi, bertanya-tanya kepada pelaku.
"Aku tanya, ini ada apa sih Pak. Terus ada yang badannya besar bilang 'diam kamu kalau mau nyawamu selamat'," ujarnya.
Namun, Andes masih penasaran dengan para pelaku ini. Terlebih, ketika ia melihat mobil dipacu menuju ke jalan tol. "Aku bilang, Pak kalau mau ke Polda nggak pakai tol. Bapak siapa sih?" katanya.
Mobil kemudian dibawa hingga ke Tol Jagorawi. Di rest area Cibubur, para pelaku kemudian berhenti. Di situ, mereka menguras isi ATM Mandiri milik korban.
"Mereka minta PIN ATM saya. Mereka narik uang Rp 2 juta sebanyak 5 kali. Jadi total Rp 10 juta," ujarnya.
Tidak hanya itu, para pelaku juga mengambil sebuah note book, satu unit iPad 2, 3 unit BlackBerry dan 1 unit telepon genggam Esia. "Semua diambil, dompet semuanya diambil," katanya.
(mei/aan)