"Kita langsung konfirmasi ke Polsek Kemayoran dan TNI AL, katanya tidak tahu (ada anggota TNI AL terlibat). Malah mereka menjelaskan kalau itu perselisihan antar geng motor," kata Untung saat dihubungi detikcom, Senen (9/4/2012).
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom di lapangan, pelaku pengeroyokan berjumlah sekitar 30 orang dengan rambut cepak yang mengindikasikan bahwa mereka adalah oknum TNI. Terkait hal itu, Untung menyatakan bahwa hal itu tidak menutup kemungkinan warga sipil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untung kembali menegaskan bahwa tidak ada anggota TNI AL yang terlibat dalam kasus pengeroyokan yang mengakibatkan 4 orang menderita luka itu.
"Sampai dengan hari ini, saya belum dengar bahwa pelakunya TNI atau TNI AL," imbuhnya.
Untung juga meminta agar peristiwa pengeroyoakn yang berbuntut tewasnya seorang anggota TNI AL, Arifin pada Sabtu (31/3) lalu terkait dengan peristiwa pengeroyokan di Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara pada Sabtu (7/4) dan pengeroyokan pada Minggu (8/4) lalu di Kemayoran, Jakpus.
"Kejadian tadi malam tidak ada kaitannya dengan terbunuhnya anggota TNI AL. Itu (bila ada keterkaitan) harus dibuktikan," katanya.
Sementara informasi dihimpun detikcom, pengeroyokan warga sipil di Sunter dan Kemayoran merupakan aksi balas dendam akibat tewasnya anggota TNI AL.
"Bisa saja dihubung-hubungkan, tetapi kita harus punya bukti apakah kasus di lokasi tersebut ada hubungannya atau tidak," tutupnya.
(mei/nal)